Meski ancaman tumbukan asteroid dengan Bumi bisa terbilang kecil, tetapi hal ini masih tetap tidak boleh diremehkan.
Oleh karena itu, lembaga antariksa NASA akan mengadakan sebuah persiapan yang cukup serius dalam mengantisipasi agar Bumi tetap aman dari ancaman tumbukan asteroid.
NASA pun melaksanakan uji coba untuk menabrakkan pesawat antariksa ke asteroid yang dinilai mengancam pada misi yang disebut Double Asteroid Redirection Test (DART) dan tengah masuk fase demo.
Target dalam uji coba ini adalah batu angkasa yang dinamai Dimorphos, yang merupakan salah satu dari dua 'bulan' yang mengelilingi sistem asteroid Didymos.

Namun, rupanya selain NASA, China belakangan tengah giat untuk mengembangkan industri antariksa dan berencana untuk menjauhkan asteroid yang mengancam Bumi dengan bantuan roket.
Mengutip dari Reuters, para ilmuwan dan astronom Negeri Tirai Bambu ini berencana untuk menerbangkan lebih dari 20 roket terbesar buatan domestik.
Tujuannya untuk mencegah asteroid berbahaya dengan cara menabraknya. Harapannya dengan cara itu, asteroid tidak akan jadi bertumbukan dengan Bumi.
Lewat National Space Science Center, di sana para peneliti China sudah menjalani simulasi dengan menabrakkan 23 roket Long March secara simultan ke asteroid. Tujuannya supaya bisa membelokkan jalur asteroid yang mengarah ke Bumi.
Asteroid yang menjadi sampel simulasi ini adalah Benu, batu angkasa yang cukup besar tingginya menyamai bangunan Empire State Building di New York.
Asteroid tersebut diyakini memiliki potensi bahaya dan bisa menimbulkan kerusakan besar apabila nantinya mengarah ke Bumi.

Menurut para astronom dan ilmuwan, mengubah jalur asteroid dinilai sebagai solusi yang lebih baik jika dibandingkan dengan meledakkannya.
Sebab apabila diledakkan, masih terdapat potensi kepingan asteroid bisa tetap meluncur ke Bumi dan bisa membahayakan.
"Ini merupakan konsep yang cukup bagus, menggunakan tenaga kinetik untuk membelokkan asteroid," tutur Profesor Alan Fitzsimmons dari Astrophysics Research Centre asal Queen's University Belfast, dikutip dari Detik.
Para ahli memperhitungkan kalau terdapat 1% peluang asteroid yang memiliki lebar dari 100 meter bakal menghantam Bumi dalam kurun waktu 100 tahun ke depan.
Sehingga akan wajar jika langkah mitigasi memang perlu untuk dilakukan oleh sejumlah lembaga antariksa demi kelangsungan peradaban manusia.
Sebagai informasi, Roket Long March 5 adalah roket andalan China yang dibangun untuk mencapai ambisi antariksanya.
Roket tersebut sudah diuji coba dengan diterbangkan sejak tahun 2016 melalui beragam misi, termasuk mengirimkan wahana ke Bulan dan Mars.
Baca juga artikel seputar Luar Angkasa atau artikel menarik lainnya dari Ilham Fariq Maulana.
BACA JUGA
Danau Sentani di Papua Surut, Benda Peninggalan Zaman Purbakala Muncul ke Permukaan
75+ Nada Dering WA Terbaru & Terlengkap 2021, Gratis!
Download Alight Motion Pro MOD APK v3.8.0 Terbaru 2021 | Free & No Watermark!
5 Artis Indonesia yang Koleksi Perhiasan Bernilai Fantastis | Bisa Seharga Rumah!