6 Film Indonesia Tentang Agama yang Panen Pro Kontra, Nussa Radikal?
Out Of TechPro kontra yang dihadapi oleh film biasanya akibat adanya muatan budaya, norma, dan agama yang tak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut sebuah negara.
Setelah sempat membahas film Bollywood kontroversial yang menghina agama, kali ini Jaka ingin mengulas mengenai film-film Indonesia bertema agama yang menuai pro kontra dari berbagai golongan masyarakat.
Mengangkat isu agama dalam sebuah karya bukanlah hal yang mudah lantaran setiap pesan harus disampaikan dengan hati-hati dan dapat diterima oleh semua khalayak. Namun, bagaimana dengan film-film berikut ini?
1. "Mengaku Rasul: Sesat" (2008)

"Mengaku Rasul: Sesat" adalah film yang disutradarai oleh Helfi Kardit dan merupakan inspirasi dari maraknya aliran sesat di masyarakat Indonesia dan manca negara.
Kisahnya berputar di sebuah padepokan Jawa Barat yang dipimpin oleh seorang guru yang mengaku-ngaku bahwa ia adalah seorang rasul. Diceritakan pula mekanisme penghapusan dosa serta adanya jaminan masuk surga.
Karena adanya muatan demikian, Majelis Ulama Indonesia (MUI) memprotes film tersebut dan menganggap ada ajaran Islam yang disalahgunakan dan digambarkan begitu menyimpang.
2. "Doa Yang Mengancam" (2008)

Sesuai dengan judulnya, "Doa Yang Mengancam" menceritakan 'ancaman' seorang kuli angkut kepada Tuhan apabila doanya tak terkabul dalam waktu 3 hari.
Kuli angkut bernama Madrim yang diperankan oleh Aming tersebut mengancam akan berpaling ke setan apabila nasibnya tak berubah usai berdoa.
Jalan cerita yang sangat fenomenal ini membuat berbagai kalangan menentangnya, lantaran menceritakan penyalahgunaan makna doa.
3. "Perempuan Berkalung Sorban" (2009)

Tak kapok pasca mendapat kritik tajam saat merilis film "Doa Yang Mengancam", sutradara Hanung Bramantyo dengan berani menggarap film "Perempuan Berkalung Sorban" yang tayang setelahnya.
Bernasib sama dengan film sebelumnya, "Perempuan Berkalung Sorban" menjadi film Indonesia kontroversial yang laris di pasaran dengan mengangkat kehidupan konservatif dan isu gender di sebuah pesantren.
Film ini dituding memberikan kritik terhadap tradisi Islam yang masih kental di mayoritas pesantren Indonesia, sampai-sampai seorang anggota MUI mendorong film ini untuk diboikot dari bioskop.
4. "?" (Tanda Tanya) (2011)

Bukan Hanung Bramantyo namanya kalau berhenti berkarya karena pro kontra. Lagi-lagi, ia membuat film bertema agama yang menggemparkan berjudul "?".
Kembali menggandeng Revalina S. Temat sebagai pemeran utama, film yang dikenal juga dengan judul "Tanda Tanya" ini bertema pluralisme agama dengan jalan cerita yang cukup kontroversial di mana konflik yang disebabkan agama sangat kental didalamnya.
Meski awalnya kesulitan dalam pendanaan, film "?" menuai sukses hingga ditonton lebih dari setengah juta orang.
MUI dan FPI sempat melayangkan protes keras karena pesan pluralisnya. Bagaimanapun, film ini laris dan berprestasi hingga memenangkan Piala Citra di Festival Film Indonesia 2011.
5. "212: The Power of Love" (2018)

Melalui film "212: The Power of Love", sang sutradara menyajikan kisah seorang jurnalis yang tak percaya agama, tapi harus mendampingi sang ayah dalam aksi 212.
Film tersebut berlatar tempat dan waktu saat gerakan aksi damai 212 pada tahun 2016 digelar yang membuatnya panen protes dari masyarakat.
Dibintangi Fauzi Baadila dan Asma Nadia, "212: The Power of Love" dituding memiliki agenda politik tertentu hingga dilarang ditayangkan di Manado dan Palangkaraya - di sisi lain, Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra mewajibkan para kadernya untuk menonton film ini.
6. "Nussa The Movie" (2021)

Sungguh mengagetkan bahwa film animasi terbaik buatan Indonesia ini juga terseret ke tengah pro kontra sengit yang sempat menghebohkan berbagai kanal media sosial kala trailernya dirilis tahun 2020.
Datang dari premis sederhana tentang seorang anak laki-laki yang berusaha keras demi memenangkan kompetisi Sains, Nussa dituduh disisipi pesan tersembunyi dari HTI dan menyebarkan paham radikalisme Islam.
Padahal serial Nussa yang tayang di televisi disukai banyak kalangan terutama orang tua yang mengharapkan adanya tayangan mendidik bagi anak-anaknya, khususnya bagi yang beragama Islam.
Akhir Kata
Itu dia 6 film Indonesia yang mengundang pro kontra dari masyarakat karena mengangkat isu yang sangat sensitif, yakni agama. Salah sedikit, bisa-bisa sebuah film dianggap menghina atau punya pesan-pesan tertentu.
Kalau menurutmu, apakah film-film di atas sepantasnya mendapat berbagai kecaman seperti itu? Yuk, diskusi di kolom komentar!
Baca juga artikel seputar Film atau artikel menarik lainnya dari Ayu Kusumaning Dewi.