Kamu pasti pernah mendengar nama Raffi Ahmad, presenter terkenal yang selalu menjadi sorotan publik. Ternyata, banyak orang menginginkan menjadi asisten pribadi sang Sultan Andara tersebut.
Febriansyah alias Sensen, yang telah selama delapan tahun mengabdi sebagai asisten pribadi Raffi, justru mengungkapkan fakta mengejutkan di balik pekerjaannya tersebut.
Sensen mengaku menyadari bahwa banyak orang ingin berada di posisinya sebagai asisten Raffi Ahmad.
Hal ini karena mereka melihat bahwa menjadi asisten Raffi dan Nagita memberikan banyak keuntungan dan kemudahan. Mulai dari gaji tinggi, bonus, hadiah mobil, rumah mewah, barang-barang mewah lainnya, hingga umrah dan liburan ke luar negeri.
Namun, Sensen ingin mematahkan persepsi tersebut. Dia merasa penting untuk menjelaskan bahwa pekerjaannya tidak semudah yang terlihat.
"Mungkin orang hanya melihat casing-nya enak," kata Sensen seperti yang dikutip dari YouTube Alvin in Love.
Sensen ingin mengingatkan calon asisten bahwa perjalanan menuju kesuksesan tidaklah mudah. Ia selalu menekankan pada mereka untuk melihat proses perjuangannya sebelum mencapai puncak karier.
"Kita mau mencapai puncak yang tinggi, kita juga harus melewati anak tangga," tegas Sensen.
Sebagai contoh, Sensen mengungkapkan bahwa dia juga pernah merasakan kesulitan yang sama dengan Raffi Ahmad.
Dia pernah harus pergi pagi dan pulang pagi, bahkan ada kalanya tidak pulang sama sekali.
"Kita kan enggak tahu dalamannya seperti apa, kerja dari pagi sampai pagi," ujar Sensen. "Enggak pulang-pulang, mandi pun di RCTI. Sampai ngerasain lihat matahari, tahu kan kalau kurang tidur lihat matahari pedih."
Meskipun begitu, Sensen tetap bersyukur dan tak pernah mengeluh tentang kelelahan yang dirasakannya. Ia merasa malu jika harus mengeluh karena melihat kesibukan Raffi Ahmad yang jauh lebih padat darinya.
Menurutnya, sebagai manusia biasa, rasa lelah adalah hal wajar. Namun, yang penting adalah kemampuan untuk bangkit kembali.
Sensen juga mencatat fenomena menarik di zaman sekarang, yaitu banyak anak muda yang tidak betah berada di satu tempat kerja dalam waktu lama. Mereka sering kali tertarik pada hal-hal menyenangkan dan terlihat instan, namun sulit untuk melalui proses panjang menuju sukses.
"Kadang-kadang penasarannya doang, ngejalaninnya enggak bisa, prosesnya enggak bisa," akunya.