Teknologi medis terus mendapat pembaruan setiap tahunnya. Inovasi kesehatan diciptakan agar manusia bisa lebih kebal terhadap penyakit sehingga harapan hidupnya lebih lama.
Selama tahun 2023, para ilmuwan merilis sejumlah teknologi medis yang dinilai sangat membantu dalam mengatasi wabah di bumi. Sebagai contoh, teknologi mRNA untuk produksi vaksin Covid-19. Atau penggunaan telemedicine untuk pengobatan yang lebih praktis.
Di bawah ini, Jaka akan membeberkan kamu 10 penemuan atau inovasi medis di tahun 2023 yang sudah membantu banyak orang. Teknologi ini akan terus di-update agar penggunaannya lebih maksimal. Simak daftarnya di bawah!
1. mRNA

Teknologi mRNA mendapat sorotan baru-baru ini karena menjadi teknologi pengembang vaksin Covid-19. mRNA, atau messenger ribonucleic acid, adalah molekul RNA satu untai yang membawa informasi genetik yang berasal dari DNA.
Vaksin yang dikembangkan dengan mRNA bekerja dengan memberikan kode genetik ke sel untuk memungkinkan mereka menghasilkan protein virus. Setelah protein tersebut dibuat, tubuh kemudian dapat menghasilkan respons imun.
Potensi mRNA dipercaya dapat diperluas tidak hanya untuk vaksin. mRNA dapat mengkode hampir semua protein, dan teknologi dasarnya dapat membantu pengembangan berbagai jenis pengobatan.
2. Virtual Reality (VR)

Virtual Reality telah ada sejak beberapa waktu lalu. Namun, sekarang, teknologinya semakin banyak digunakan untuk merawat dan mengatasi berbagai jenis gangguan dan kondisi psikologis, mulai dari stres dan kecemasan hingga demensia dan autisme.
VR juga bisa digunakan untuk pengelolaan nyeri yang efektif dengan mengubah pemikiran dan persepsi pasien terhadap rasa sakit. VR juga sangat meningkatkan proses pelatihan untuk tenaga medis serta membantu ketika dokter melakukan diagnosis.
3. Neuroteknologi

Dalam bidang kesehatan, neuroteknologi dapat digunakan dalam pemindaian otak, dengan merekam medan magnet yang dihasilkan oleh aktivitas listrik dalam otak serta untuk neurostimulasi dengan merangsang otak dan sistem saraf untuk mempengaruhi aktivitas otak.
Saat ini, peneliti tengah mengkaji perakitan neurodevices, yaitu alat untuk memonitor atau mengatur aktivitas otak menggunakan implan. Contoh alat ini adalah Neuralink, yang diluncurkan oleh Elon Musk. Nantinya, alat ini akan ditanamkan ke dalam otak manusia, di mana ia akan merekam aktivitas otak dan mentransmisikan data ini secara nirkabel ke komputer.
4. Kecerdasan Buatan (AI)

Kecerdasan buatan (AI) terbukti sangat berharga dalam mendeteksi penyakit lebih awal dan memastikan diagnosis yang akurat dengan lebih cepat. Sebagai contoh, dalam perawatan kanker payudara, penggunaan AI memungkinkan tinjauan mamogram dilakukan 30 kali lebih cepat dengan akurasi 99%.
AI juga diterapkan untuk mengawasi penyakit jantung tahap awal, memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk menemukan masalah yang berpotensi mengancam di kemudian hari. Selain itu, AI juga membantu ahli kesehatan membuat program pengobatan yang lebih komprehensif dan mempercepat proses penemuan obat.
5. 3D Printing

Di bidang kesehatan, 3D printer dapat digunakan untuk membuat implan dan bahkan sendi yang akan digunakan selama operasi. Printer ini juga bisa menghasilkan replika realistis dari anatomi pasien yang sebenarnya. Hal ini memungkinkan ahli bedah untuk mencoba prosedur yang sebelumnya tidak dapat dilakukan.
Para ilmuwan tercatat sudah bisa membuat pembuluh darah, ovarium sintetis, dan bahkan pankreas. Organ buatan ini bisa dipakai oleh pasien untuk menggantikan organ yang rusak. Teknologi ini bisa menyelamatkan jutaan pasien setiap tahunnya.
6. Pengobatan yang Lebih Presisi

Seiring dengan kemajuan teknologi medis, pengobatan yang personalized alias dibuat khusus untuk tiap individu semakin berkembang. Pengobatan presisi mempertimbangkan variabilitas individu dalam genetika, lingkungan, dan gaya hidup untuk setiap pasien.
Misalnya, untuk mengobati pasien kanker, obat dapat disesuaikan dengan mereka berdasarkan keunikan pembawaan genetik mereka. Tentu, kedokteran personalisasi ini jauh lebih efektif daripada jenis pengobatan lain.
7. CRISPR

Teknologi pengeditan gen tercanggih saat ini adalah Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats (CRISPR). Teknologi ini bekerja dengan memanfaatkan mekanisme alami sistem kekebalan sel bakteri saat terjadi invasi virus, yang kemudian mampu "memotong" untai DNA yang terinfeksi.
Pemotongan DNA inilah yang berpotensi mengubah cara kita mengobati penyakit. Dengan memodifikasi gen, beberapa ancaman kesehatan terbesar, seperti kanker dan HIV, bisa saja dapat diatasi dalam waktu beberapa tahun.
8. Telemedicine

Telehealth dan telemedicine semakin marak sejak pandemi Covid-19 dimulai pada tahun 2020. Telemedicine memberikan kenyamanan dan biaya yang lebih murah karena pasien tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan seperti biaya perjalanan atau pengasuhan anak.
Bagi penyedia layanan kesehatan, telemedicine juga menguntungkan karena mengurangi biaya overhead, mengurangi paparan terhadap penyakit dan infeksi, dan memungkinkan praktisi untuk melihat lebih banyak pasien karena mereka dapat bekerja lebih fleksibel.
9. Wearable devices

Wearable devices atau perangkat yang dapat dipasang efektif dalam mencegah kondisi kronis, seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular, dengan membantu pasien memantau dan meningkatkan kebugaran mereka.
Contohnya, smartwatch. Produk ini merupakan wearable device paling populer di industri kesehatan. Mereka memiliki kemampuan untuk merekam pola tidur, tekanan darah, saturasi oksigen, dan elektrokardiogram.
Produsen smartwatch saat ini sedang bekerja pada integrasi sensor untuk pengukuran glukosa darah ke dalam produk mereka, yang akan memudahkan bagi mereka yang hidup dengan diabetes.
10. Teknologi Kesehatan Mental

Beberapa aplikasi seperti seperti Woebot, dapat membantu pasien mempraktikkan strategi terapi perilaku kognitif (CBT) mereka ke aplikasi smartphone untuk membantu mereka yang mengalami masalah kesehatan mental.
Selain itu, perangkat lunak pengenalan suara, Ellipsis, dapat menganalisis suara dan pola bicara pasien untuk tanda-tanda kecemasan emosional. Ada pula aplikasi pelacak gejala digital yang bisa membantu proses identifikasi adanya tanda-tanda gangguan kesehatan mental pada seseorang.
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News
Baca juga artikel Aplikasi Konsultasi Kesehatan atau artikel menarik lainnya dari Athika Rahma