Gimana ya rasanya membangun sesuatu bangunan dalam kurun waktu 4 tahun? Bukan waktu yang sebentar untuk berada dalam sebuah proyek konstruksi bangunan ya. Beda sekali sama robot Hadrian yang bisa membangun rumah hanya dalam waktu 2 hari. Tapi sepertinya semuanya terbayar ketika bangunan yang kita buat memang sesuai impian meskipun untuk mendapatkannya harus mengorbankan waktu yang cukup lama.
Sebuah gereja yang sangat menawan dibangun dari pepohonan hidup oleh Brian Cox pada halaman belakang rumahnya di Selandia Baru. Kalau melihat hasil jadinya, rasanya pengorbanan selama 4 tahun terbayar karena keeksotisan dan kealamiahan tampilan gereja ini. Untuk membuat gereja ini, Brian dengan hati-hati memilih berbagai macam pohon untuk gerejanya. Beberapa memiliki batang kayu yang berwarna seperti batu, sementara yang lainnya memiliki dedaunan yang jarang, memastikan bahwa gerejanya akan selalu mendapat sinar matahari.
Brian sendiri memiliki perusahaan berkebun bernama Treelocations yang menanam kembali secara utuh pohon menggunakan sekop mekanik yang sangat besar. Hal ini memungkinkan Ia untuk menanam pohon hidup dengan cara apapun yang dirinya inginkan demi menyelesaikan gereja ini. Gereja ini selain menggunakan pepohonan, Brian juga menambahkan rangka besi untuk membuatnya lebih kuat.
Hal ini terinspirasi dari tahun-tahun lalu saat Ia menghabiskan waktunya untuk bepergian ke luar negeri dan mengobservasi gereja dari tiap sudut dunia. Suatu hari aku berjalan ke halaman belakangku dan berpikir, halaman ini membutuhkan sebuah gereja dan setelah itu semuanya dimulai. Aku membersihkan area halaman belakangku pada April 2011 dan membuat sebuah rangka besi, menggambarkannya pada semua penelitian yang sudah aku lalui bertahun-tahun dalam mempelajari gereja, ujarnya seperti dilansir dari BoredPanda.
Berikut adalah foto-foto dari gereja pohon tersebut:
