WASPADA! Ini Sisi Gelap Video Game Yang Belum Diketahui Para Gamer
GamesVideo game merupakan salah satu media hiburan yang paling banyak diminati dan disukai oleh berbagai kalangan mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Dari tahun ke tahun, perkembangan video game semakin memikat khususnya dari aspek gameplay dan grafis video game itu sendiri serta banyaknya genre video game yang menawarkan keseruan tersendiri.
Namun, di balik daya tarik video game yang begitu memikat, ternyata sadar atau tidak sadar video game memiliki sisi gelap yang sangat memengaruhi aktivitas pemainnya. Apa saja ya? Simak selengkapnya pembahasan Jaka berikut ya.
WASPADA! Ini Sisi Gelap Video Game yang Belum Diketahui Para Gamer
Kebanyakan orang baik itu anak-anak maupun orang dewasa pasti pernah menghabiskan waktu berjam-jam ketika sedang memainkan video game yang mereka sukai. Pada beberapa kasus, bahkan ada juga orang yang sampai bolos sekolah ataupun bolos kerja hanya untuk bermain video game. Yang paling parah, kita bisa mendapati begitu banyak orang yang lebih memilih bermain game ketimbang mencari pekerjaan.
Dari sini, muncul sebuah pertanyaan mendasar, yaitu benarkah video game menyebabkan kebanyakan orang tetap menganggur?
Hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli di bidang ekonomi dari Universitas Rochester dan Universitas Chicago beberapa waktu lalu pun menunjukkan bahwa memang aktivitas hiburan elektronik seperti bermain game memiliki keterkaitan erat dengan jumlah pengangguran, khususnya di kalangan anak muda.

Menurut data hasil penelitian tersebut, kebanyakan dari para pemuda pengangguran yang tinggal bersama dengan keluarga atau orang tua mereka menghabiskan sekitar 75% waktu mereka dengan menikmati hiburan elektronik seperti video game.
Hal ini bisa terjadi karena berbagai game populer seperti Dota 2, GTA V, Resident Evil 7, Persona 5 dan masih banyak lagi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diselesaikan sehingga membuat para pemainnya tertantang untuk segera menyelesaikan game tersebut atau memainkan game tersebut secara berulang. Menurut mereka, kegiatan bermain game itu sangatlah menyenangkan jika dibandingkan dengan mencari pekerjaan.


Selain itu, kebiasaan bermain video game yang terlalu sering juga menyebabkan orang-orang yang memainkan video game terlalu sering jadi kurang memiliki keahlian di dunia nyata. Itu karena sebagian besar waktu mereka dihabiskan di dunia virtual sehingga mereka sulit diserap oleh lapangan kerja.

Sebenarnya, sah-sah saja jika seseorang ingin bermain video game yang mereka sukai. Tapi yang pasti, seharusnya jangan sampai menjadikan video tersebut sebagai rutinitas karena justru akan memberikan dampak buruk dari segi produktivitas.
Secara pribadi sih, menurut Jaka adanya pendapat bahwa video game dapat dijadikan sebagai sumber mata pencarian untuk memenuhi kebutuhan ekonomi juga menjadi salah satu faktor kenapa banyak orang yang memainkan game secara berlebihan dan justru berujung jadi pengangguran.
Bagaimana pendapat kalian? Jangan sungkan tinggalkan di komentar dan share ke teman-teman kalian ya.