Dulu jaman Jaka masih kecil, ada sebuah film yang cukup menegangkan. Menceritakan perjuangan tentara-tentara yang sedang gerilya di hutan, kemudian diserang alien bernama Predator (1987).
31 tahun setelah film pertamanya yang dibintangi Arnold Schwazenegger, serta 2 sekuel Predator 2 (1990) dan Predators (2010), muncullah sekuel terbarunya The Predator (2018).
Predator Mendarat di Bumi

31 tahun berlalu setelah Predator pertama mendarat di bumi. Kali ini, bumi sudah siap jika ada kemunculan kembali makhluk buas ini.
Cerita dimulai dengan mendaratnya Predator di salah satu hutan di Amerika Selatan. Disana Sersan McKenna sedang dalam misi pengintaian. Misi ini gagal karena Predator mendarat dan menewaskan anak buahnya.
McKenna sempat mencuri beberapa barang Predator dan mengirimnya ke istri dan anaknya, Rory. Rory sendiri seorang anak pengidap autisme tetapi memiliki kemampuan otak yang brilian.
McKenna dibawa ke salah satu fasilitas pemerintah untuk dinyatakan gila supaya dia tutup mulut, tapi ternyata McKenna memegang peranan penting dalam kasus ini.
Saat terjadi kekacauan di dalam fasilitas pemerintah, McKenna pun berusaha untuk ikut memburu Predator. Dalam misinya, ia bertemu dengan sesama mantan tentara lain yang dinyatakan "sakit jiwa."
Di sinilah petualangan mereka untuk saling kejar-kejaran bunuh-membunuh Predator dimulai. Ditambah, Rory McKenna berhasil mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dengan Predator tersebut.
Film semakin seru karena satu tim tentara sakit jiwa ini harus menolong seluruh umat manusia di muka bumi.
Misi Canggih Nan Berbahaya

Film ini cukup menegangkan, bahkan dari 5 menit pertama pun sudah ada kengerian-kengerian yang dimunculkan dari Predator ini.
Jaka cukup takjub dengan visual effect yang cukup mumpuni. Tidak terlalu banyak, tapi cukup efektif. Semua adegan terasa cukup halus, dengan ketajaman gambar yang pas.
Secara jalan cerita, cukup sederhana. Bertahan hidup dari alien. Tetapi, yang buat menarik adalah chemistry seluruh pemainnya. Dari yang paling senior sampai yang termuda.
Khusus pemeran Rory, Jacob Tremblay, mungkin pernah ditonton di Room (2015) atau Wonder (2017). Masih belasan tahun, tapi aktingnya bisa lebih memukau dibandingkan beberapa aktor senior yang ada di film tersebut.
Beberapa nama yang terkenal ada Olivia Munn (X-Men: Apocalypse), Thomas Jane (The Punisher, Deep Blue Sea), Alfie Allen (Serial Games of Thrones).
Satu lagi yang menarik mata banget, kecanggihan senjata dan pesawat sang Predator. Benar-benar terlihat canggih dan keren.
Akhir Kata
Jaka harus akui, Jaka paling enggak suka sama film sadis-sadis. Banyak banget adegan manusia dibunuh Predator dan cukup berdarah-darah. Kepala putus, badan putus, usus di mana-mana.
Tapi, film ini menghibur banget karena ada komedi di tengah-tengah tegang dan intens-nya film. Enggak berasa, filmnya udah hampir 2 jam, tapi enggak membosankan.
Jangan lupa, karena film ini cukup berdarah-darah, film ini enggak pantes untuk adik-adik di bawah 17 tahun.
Filmnya rilis tanggal 12 September di Indonesia. Buat yang penasaran banget, Jaka sertakan trailernya di bawah ini!
Baca juga artikel seputar Film atau artikel menarik lainnya dari Ikbal Sutan Nasution.