The Man from the Sea (Laut) garapan Koji Fukuda akan sangat pas didaulat sebagai film penutup di gelaran Pekan Sinema Jepang 2018. Kenapa?
Pasalnya film hasil kolaborasi antara Indonesia, Jepang dan Prancis ini sekaligus menjadi penanda 60 tahun kerja sama Indonesia-Jepang loh.
Penasaran dengan kisah yang disajikan di dalamnya? Yuk simak review Jaka di bawah ini ya!
Sinopsis The Man from the Sea (Laut)
The Man from the Sea atau yang punya judul alternatif Laut ini sendiri merupakan film drama yang disutradarai oleh Koji Fukuda.
Film yang mengambil latar belakang beberapa tahun setelah peristiwa tsunami Aceh ini menceritakan tentang seorang lelaki misterius yang terdampar dan ditemukan tak sadar diri di sebuah pantai di Banda Aceh.
Takako, seorang warga Jepang yang tinggal di Aceh bersama dengan anaknya Takashi dan keponakannya Sachiko akhirnya merawat lelaki misterius yang kemudian diberi nama Laut.
Dalam kisah ini hadir pula Ilma dan Kris yang merupakan sahabat dari Takashi dan bercita-cita menjadi wartawan berusaha mengungkap identitas Laut yang sebenarnya.
Laut yang dalam kisah ini memahami bahasa Jepang ini akhirnya mulai menunjukkan keajaiban-keajaiban berbekal kekuatan magis yang dia miliki.
Film The Man from the Sea (Laut) dibintangi oleh Dean Fujioka (Laut), Mayu Tsuruta (Takako), Junko Abe (Sachiko), Taiga (Takashi), Adipati Dolken (Kris) dan Sekar Sari (Ilma).
Review Film The Man from the Sea (Laut)
Buat kamu yang sudah akrab dengan dunia perfilman Indonesia dan Jepang pasti nggak akan asing dengan nama-nama pemeran dari film The Man from the Sea.
Dean Fujioka yang berperan sebagai Laut dalam film ini bakal akrab dengan tokoh Roy Mustang yang diperankannya dalam live action Fullmetal Alchemist.
Sementara untuk aktor Indonesia sendiri diwakili oleh Adipati Dolken yang pastinya telah melanglang buana di industri perfilman Indonesia.
Film The Man from the Sea (Laut) ini memang kental akan nuansa ke-Indonesia-annya. Terlebih karena film ini berlatar belakang kota Banda Aceh yang sudah pulih pasca tsunami Aceh pada 2004 lalu.
Film ini pun semakin dibuat beragam oleh sang sutradara, Koji Fukuda dengan seenggaknya ada empat bahasa yang digunakan, yakni Indonesia, Jepang, Inggris dan bahasa daerah Aceh sendiri.
Tokoh Laut sendiri menjadi tokoh kunci pada film ini. Awalnya hadir tanpa memiliki ingatan dan hanya memahami bahasa Jepang, Laut kemudian mengeluarkan kekuatan magisnya.
Mulai dari kekuatan mengendalikan air, menyembuhkan orang dan berbagai keajaiban yang bisa kamu temui di dalamnya.
Film dengan durasi 107 menit yang terbilang cukup singkat ini juga punya cerita yang kompleks, mulai dari kisah keluarga Jepang yang mengabdikan diri di Indonesia, pertemanan, kisah cinta hingga konflik yang mungkin akan sulit kamu pahami.
Kenapa? Karena bisa dibilang setiap kisahnya memiliki jalan cerita yang terbilang tidak tuntas dan malah membuat penonton bertanya-tanya, "Kelanjutannya gimana sih? Kok kaya gantung gitu~".
Ya mungkin inilah salah satu kekurangan yang bisa kamu temui dalam film The Man from the Sea.
Namun di balik kekurangan itu, terdapat sinematografi yang apik dengan menampilkan latar belakang kota Banda Aceh dan Pulau Sabang yang membuat kamu sesekali ingin berkunjung ke sana.
Trailer The Man from the Sea (Laut)
Akhir Kata
Nah makin penasaran dengan kisah-kisah yang ditampilkan dalam film The Man from the Sea (Laut) ini?
Kamu masih bisa menontonnya di gelaran Closing Pekan Sinema Jepang 2018 yang bakal diselenggarakan di CGV Grand Indonesia, Jakarta hari ini (16/12) loh!
Jangan sampai ketinggalan buat nonton ya!
Penulis: Satria Aji Purwoko
Baca juga artikel seputar Film atau artikel menarik lainnya dari Satria Aji Purwoko.