Film mengenai manusia bertahan hidup seru banget untuk diikuti. Setting cerita bisa di mana saja. Di hutan, di kota yang sudah ditinggalkan, terjebak di dalam tanah, di dalam gua seperti anak-anak Thailand. Tapi, Jaka enggak tau kenapa kalau di tengah lautan, sering banget dijadiin cerita.
Kalau setting di tengah lautan, biasanya ada yang bertahan hidup sendiri, atau pakai ditambah sama ikan hiu, misalnya. Tahun-tahun sebelumnya 47 Meters Below (2017), The Shallow (2016), atau yang sampai terdampar di pulau ada Cast Away (2000).
Tahun ini ada Adrift (2018) yang menceritakan sepasang kekasih terjebak di tengah lautan, setelah yatch yang mereka nahkodai diterjang badai.
Jatuh Cinta di Dermaga
Cerita dimulai dengan Tami (Shailene Woodley) baru saja sampai di Tahiti. Tami ini seorang petualang, meninggalkan rumah dengan uang seadanya, keliling dunia. Mendapatkan uang dengan bekerja serabutan, berselancar setiap saat, berjemur. Intinya, benar-benar my trip my adventure sesungguhnya.
Sampai akhirnya muncullah Richard (Sam Claflin), pelaut yang biasa membawa yatch. Tami membantu Richard melabuhkan yatch miliknya, dan mereka pun mulai berkenalan. Tentu saja, sepasang manusia ini saling tertarik dan mereka pun akhirnya pacaran.
Richard kemudian ditawari pekerjaan, memulangkan sebuah kapal milik pasangan kaya ini. Kapal Hazana milik mereka harus dibawa dari Tahiti ke rumah mereka di San Diego, yang kebetulan rumah Tami juga.
Awalnya Tami enggak mau ikut, karena dia masih belum mau pulang ke rumah. Tapi, karena sudah sama-sama sayang, Tami pun ikut. Perjalanan mereka berjalan mulus dan romantis, sampai akhirnya kapal mereka diterjang Hurricane Raymond.
Seluruh mesin mati. Persediaan makanan dan air bersih menipis. Mereka terluka di sekujur tubuh dan masih ada bahaya halusinasi, dehidrasi dan berbagai bahaya lainnya di tengah lautan. Dari sini, perjuangan mereka bertahan hidup dimulai.
Pemandangan Lautan yang Indah Nan Berbahaya
Jaka rasa, ceritanya cukup sederhana. Sepasang kekasih naik kapal, kapal kena badai, kapalnya mati, mereka harus bertahan hidup. Alurnya sendiri maju mundur. Film sebenarnya dimulai ketika Tami baru saja sadar setelah pingsan karena diterjang badai. Kemudian film mundur ke pertama kali Tami dan Richard bertemu. Enggak usah takut bingung, transisinya bagus dan cukup jelas.
Akting kedua pemeran, enggak usah diragukan. Shailene Woodley (Divergent Series, The Descendants) memang mantap banget memerankan Tami. Sam Clafflin (Hunger Games Series, Me Before You) pun cukup gampang memamerkan badan bagusnya dan senyum yang menawan. Terjadilah chemistry yang cukup kuat antara mereka berdua. Sepanjang film, akting mereka berdua memang menjadi kekuatan film ini.
Jaka dapat bocoran, syutingnya sendiri memang dilakukan ditengah-tengah lautan, harus menempuh 2 jam dari daratan. Terbentuklah pemandangan indah laut Samudera Pasifik yang biru dan jernih. Sepanjang film, lautan terlihat begitu indah, walaupun begitu berbahaya.
Yang Jaka suka, ending-nya ada twist yang cukup mengharukan. Tonton sendiri di bioskop untuk mengetahui ending film ini!
Akhir Kata
Film ini cocok ditonton berdua dengan pasangan. Kalau single? Ya siap-siap aja nelen ludah karena enggak bisa pegangan tangan sama pacar. Beberapa adegan soalnya bawaannya pengen diromantisin.
Filmnya sendiri untuk usia 13 tahun ke atas. Adegannya agak sedikit dewasa, terutama Tami yang terlihat tidak memakai pakaian dalam, sehingga sedikit vulgar.
Filmnya rilis tanggal 1 Agustus di Indonesia. Buat yang penasaran banget, Jaka sertakan trailernya di bawah ini!
Baca juga artikel seputar Film atau artikel menarik lainnya dari Ikbal Sutan Nasution.
