Pertarungan Dua Raksasa di Kong: Skull Island
IntermezzoManusia selalu merasa terintimidasi dengan benda-benda raksasa yang lebih besar dari dirinya, waspada dengan makhluk liar yang tindak tanduknya tidak dapat diduga, dan takut terhadap hal-hal yang mereka tidak ketahui. Gabungkan semua itu, dan kita mendapatkan aksi hewan-hewan raksasa dalam film, ambil contoh kadal raksasa Godzilla, dan juga gorila raksasa raja hutan, yaitu King Kong. Film Kong: Skull Island ini jelas terinspirasi dari film lamanya, yang menggambarkan King Kong sebagai makhluk liar, dan sangat berbahaya bagi manusia.
Berbeda dengan setting film King Kong sebelumnya yang menggambarkan perkotaan di tahun 1930, film kali ini berlatar belakang sebuah kepulauan terpencil 'Skull Island' di Asia Tenggara di tahun 1973-an. Pada saat itu, Amerika hendak menarik mundur pasukannya dari Vietnam, tapi kelompok bernama Monarch, menggunakan satelit, tiba-tiba menemukan sebuah pulau terpencil yang belum pernah ada sebelumnya.
War Rages in Skull Island

Pulau itu digadang-gadang kaya akan mineral, berpotensi memiliki banyak kekayaan lainnya, dan Amerika mengirimkan beberapa utusan untuk menjelajahi pulau tersebut dan kekayaannya. Di antara kelompok tersebut ada Bill Randa (John Goodman), Houston Brooks (Corey Hawkins), mantan tentara SAS Inggris, Captain James Conrad (Tom Hiddleston), dan fotografer anti-perang Mason Weaver (Brie Larson), dipimpin oleh Kolonel Packard (Samuel L. Jackson).
Permasalahan muncul ketika rombongan ini datang menggunakan beberapa helikopter militer, dan Monarch mulai menjatuhkan bom atas alasan ilmiah untuk mengecek kedalaman tanah. Getaran tersebut membangunkan Seekor gorila raksasa yang tingginya puluhan meter. Ia mengamuk serta menyerang pasukan yang mengganggu kedamaian pulau tersebut. Satu persatu helikopter jatuh terbakar, meski demikian kelompok James Conrad, Mason Weaver dan Kolonel Packard berhasil selamat.
More Dangers Below

Kelompok ekspedisi yang selamat, tidak lama kemudian 'bertemu' dengan sekelompok masyarakat primitif di situ. Mereka tampaknya tahu banyak mengenai Kong serta asal-muasalnya. Secara tidak diduga, mereka juga bertemu dengan seorang pilot veteran Amerika (John C. Reilly) yang sudah lama terdampar di pulau itu dan hidup bersama para penduduk asli pulau Skull Island. Mereka tidak tahu bahwa masih banyak rahasia yang disimpan oleh pulau tersebut, di bawah tanah, dan mengapa Kong sebenarnya dianggap 'melindungi' pulau tersebut oleh para penduduk asli pulau.
Akankah kelompok petualang tersebut berhasil kabur dari Skull Island? Apakah rahasia di balik Kong dan pulau tersebut? Semua itu dikemas dengan pemandangan lokasi yang sangat indah, CGI Kong serta makhluk lainnya yang amat realistik dengan efek suara menggelegar, aksi non-stop dan visual IMAX 3D yang luar biasa.
Jangan khawatir, walaupun Kong: Skull Island adalah film aksi fantasi, tapi ternyata film ini kaya juga dengan humor-humor dan dialog cerdas dari para pemainnya yang terkadang membuat suasana hectic sekalipun menjadi menghibur. Kesimpulannya: film ini wajib ditonton bagi penggemar King Kong dan film Action dengan efek spesial luar biasa! Eits, jangan buru-buru beranjak dari tempat duduk ya, ada after-credits scene jauh di ujung akhir roll credits. Worth it untuk ditunggu!