Di era modern seperti ini, media sosial sudah menjadi sebuah bagian dari kehidupan manusia. Lalu, apa jadinya jika media sosial dijadikan sebuah negara ya? Kira-kira, berapa orang yang akan tinggal di situ ya?
Melalui artikel ini, Jaka ingin mengajak kamu berpikir anti-mainstream, brader. Menurut kamu, kalau media sosial jadi sebuah negara, apakah kamu setuju?
Apa Jadinya Jika Media Sosial adalah Sebuah Negara?
Sumber foto: Foto: Weforum
Jika memang media sosial itu adalah sebuah negara, mana menurut kamu yang memiliki populasi paling besar? Nah, berdasarkan data yang diperoleh di tahun 2016 kemarin, ternyata Facebook menempati populasi tinggi di dunia. Mau buktinya?
Facebook memiliki pengguna sebesar 1,86 milyar. Dari data yang ada menunjukkan kalau Facebook itu meningkat 17% di setiap tahunnya. Bandingkan dengan populasi di China yang memiliki kurang lebih 1,37 milyar penduduk.
Apa Cuma Facebook yang Miliki Populasi Tinggi?
Sumber foto: Foto: WhatsApp
Tentu saja tidak. Aplikasi chat WhatsApp juga mempunyai pengguna yang sangat tinggi yang terhitung secara global. WhatsApp ini memiliki populasi sebanyak 1,2 milyar. Wow, angka yang mengejutkan bukan? Bahkan, hampir menyamai penduduk India yang memiliki 1.26 milyar manusia.
Instagram sendiri juga memiliki 600 juta pengguna aktif, dimana mengalahkan penduduk Amerika Serikat yang hanya mencapai 324 juta orang. Bahkan, Twitter dan Snapchat hampir membalap yang mempunyai pengguna aktif sebesar 317 juta dan 301 juta.
Lalu, Bagaimana Dengan Indonesia?
Sumber foto: Foto: Pinterest
Dengan data yang diperoleh, tentu saja Indonesia yang hanya memiliki jumlah penduduk 258 juta sudah dibalap sama semua media sosial mainstream saat ini. Jadi, apakah media sosial sekarang pantas menjadi negara?
Jika kita ambil contoh Facebook yang menjadi sebuah negara, tentu saja itu akan menjadi negara dengan jumlah populasi terpadat di dunia. Namun, dampak pada bisnisnya pasti akan sebaik negara China sendiri, bahkan jauh lebih baik mungkin.
Namun, apakah kamu setuju dengan pernyataan tersebut? Berikan pendapatmu melalui kolom komentar di bawah ya. Jangan lupa, baca artikel seputar Media Sosial lainnya dan tulisan menarik dari Jofinno Herian ya.