5 Kota Paling Berbahaya di Dunia Akibat Kerusakan Teknologi
Out Of TechKemajuan teknologi kini begitu banyak membawa dampak positif, seperti halnya kemudahan dalam beraktivitas atau mempersingkat waktu dalam melakukan banyak hal. Tapi, perkembangan teknologi ternyata juga membawa beberapa dampak negatif.
Salah satunya dampak negatif dari teknologi membuat suatu daerah atau kota lingkungannya menjadi rusak, bahkan dianggap berbahaya. Kali ini Jaka telah menyusun 5 Kota Paling Berbahaya di Dunia Akibat Kerusakan Teknologi. Berikut ulasannya.
5 Kota Paling Berbahaya di Dunia Akibat Kerusakan Teknologi
1. Bikini Atoll

Bikini Atoll yang terletak di Republik Kepulauan Marshall, awalnya adalah sebuah kota yang indah, itu sebelum teknologi membuatnya menjadi rusak. Pada tahun 1946, pemerintah Amerika Serikat menjadikan kota ini sebagai tempat pengujian bom Atom.
Sedikitnya sudah terhitung 23 senjata nuklir dijatuhkan di tempat ini. Termasuk pada tahun 1954 bom yang dijatuhkan kekuatannya 1100 kali lebih besar dari bom Atom Lil Boy yang diledakkan di Hiroshima. Barulah pada tahun 1970-an mulai terlihat efek samping dari radiasi yang dihasilkan. Di antaranya banyak wanita yang mengalami keguguran, bayi yang meninggal setelah lahir, dan bahkan banyak orang yang menderita kanker. Ilmuwan menemukan radiasi yang begitu tinggi di Bikini Atoll, sehingga warga diimbau untuk meninggalkannya.
2. Picher

Pada saat Perang Dunia I di tahun 1914 ditemukan pertambangan timah di kota Picher, Oklahoma. Akhirnya kota ini menjadi salah satu eksportir timah terbesar di dunia. Sayangnya pertambangan ini mengandung racun yang sangat berbahaya bagi penduduk sekitar.
Setelah aktivitas pertambangan dihentikan pada tahun 1970-an, terdapat 108 juta ton sampah yang menumpuk di sekitar kota. Bahkan racun tambang yang berbentuk butiran halus telah memenuhi seluruh kota dan membuat masyarakat di sana menghirupnya. Racun juga membuat pasokan air setempat tercemar, sehingga warga tidak dapat meminumnya. Pada tahun 2015 lebih dari 1000 burung tewas karena keracunan limbah ini. Akhirnya pemerintah memutuskan para warga untuk meninggalkan kota tersebut.
3. Geamana

Di tempat ketiga ada Geamana, awalnya kota ini adalah tempat yang menyenangkan. Sebelumnya tidak ada yang salah pada kota ini, sampai akhirnya di tahun 1977 seorang diktator Romania memerintahkan pembuangan limbah pertambangan ke daerah Geamana.
Sekitar 400 kepala keluarga dipindahkan dari kota, karena kota telah berubah menjadi danau yang terkontaminasi limbah pertambangan. Danau berubah warna menjadi merah karena bahan kimia yang terkandung di dalamnya, bahkan terdapat zat Sianida di dalamnya.
4. New Idria

New Idria yang terletak di California, kota satu ini didirikan pada tahun 1954 di dekat sebuah tambang raksa terbesar. Tumpukan limbah batuan dan kapur mencapai 2 juta ton di sana.
Meski sudah dilakukan penanganan dalam pengolahan limbah, tetap saja zat yang beracun tak terkendali dan mengkontaminasi air di sana. akhirnya pada tahun 1971 pertambangan di tutup dan kota di tinggalkan oleh warganya.
5. Bento Rodrigues

Terakhir ada Bento Rodrigues, Kota satu ini juga senasib dengan New Idria, di mana letak kota tersebut dekat dengan pertambangan biji besi. Tentu masalah pembuangan limbah adalah tersangka utama dari rusaknya kota ini.
Sebenarnya kota ini telah membuat bendungan untuk menghalau limbah masuk ke pemukiman. Namun, pada 2015 bendungan tersebut jebol dan membuat air limbah menghantam dan menghancurkan kota ini. Tak ayal, banyak korban tewas dan sebagian besar masyarakat pun menjadi tuna wisma, karena tempat tinggal mereka telah hilang. Selain itu kawasan tersebut pun menjadi berbahaya karena racun, dibutuhkan 10 sampai 50 tahun agar lingkungan menjadi bersih kembali.
Akhir Kata
Itulah 5 Kota Paling Berbahaya di Dunia Akibat Kerusakan Teknologi. Semoga hal tersebut tidak terjadi di tempat tinggal kita ya. Tuliskan juga pendapatmu di kolom komentar di bawah ini ya!