Spoiler adalah hal yang paling dihindari sekaligus dibenci oleh para pecinta, film, buku bahkan game. Spoiler bisa diartikan sebagai tulisan atau perkataan yang menjelaskan tentang jalannya sebuah cerita atau kisah, baik itu dalam sebuah buku, film, game dan lain sebagainya. Spoiler tersebutlah yang membuat sebuah hal tidak menarik lagi karena membuat kita sudah tahu akhir atau jalannya cerita tersebut.
Maka wajar jika spoiler sangat dibenci oleh mereka. Namun, entah karena alasan apa, ada beberapa developer game yang malah membeberkan spoiler tentang game terbaru mereka. Mungkin saja hal tersebut bertujuan untuk membuat para penggemar semakin tertarik dan membeli game mereka. Namun, nyatanya hal tersebut malah dihujat dan menghancurkan game tersebut.
Sepanjang sejarah, ada berbagai judul game besar yang pernah melakukan kesalahan fatal ini, seperti game dari developer besar Ubisoft hingga BioWare. Alhasil, game tersebut mendapatkan tanggapan negatif dari sebagian penggemar. Dikutip dari What Culture, berikut ini 5 game yang hancur gara-gara spoiler yang mereka buat sendiri.
Tragis, 5 Game ini Hancur Akibat Spoiler yang Mereka Buat Sendiri
1. The Last of Us: Remastered
The Last of Us: Remastered merupakan edisi definitif dari salah satu game terbaik sepanjang masa. Dalam ajang E3 2014, Naughty Dog merilis trailer dari game tersebut yang menampilkan putri dari karakter bernama Joel, Sarah, mati dalam pelukannya. Benar saja, adegan ini dinilai spoiler paling fatal dalam video game. Meskipun peran Sarah tidak begitu vital dalam game ini, kematian Sarah jelas akan membuat game tak lagi semenarik dari seri-seri sebelumnya.
2. Mass Effect 2
Sebelum Mass Effect 2 resmi dirilis, EA meluncurkan serangkaian trailer khusus karakter. Adegan dalam trailer tersebut terlihat sangat sempurna, mulai dari Commander Shepard hingga pendatang baru Thane dan Grunt. Namun, jika menonton versi dua menit trailer berjudul "Fight for the Lost", ada kemunculan Garrus selama beberapa detik. Lebih buruk lagi, identitas Garrus dalam Mass Effect 2 disembunyikan karena suatu alasan. Hal tersebut membuat para penggemar tak lagi penasaran sehingga antusiasme mereka berkurang.
3. Batman Arkham City
Seminggu sebelum perilisan resmi game Batman Arkham City, mereka meluncurkan soundtrack yang mungkin bertujuan untuk memberi contoh tentang aspek-aspek tertentu dari cerita lengkapnya. Namun, yang jadi masalah adalah lagu dari Coheed & Cambria yang berjudul Deranged, di mana lagu terbaru dinyanyikan dari sudut pandang Joker yang sudah mati.
Terlebih saat Joker menyanyikan lirik yang berbunyi "Who will be your pretty little enemy?" (Siapa yang akan menjadi musuh kecilmu yang cantik?) "I promise you will always remember me" (Aku berjanji kau akan selalu mengingatku). Hal tersebut membuat para penggemar menyimpulkan bahwa Joker akan mati dalam game tersebut, sehingga tanpa adanya Joker, game ini pun terasa hambar.
4. Resident Evil 5
Dalam sebuah trailer yang diluncurkan oleh Capcom menjelang perilisan Resident Evil 5, terlihat Chris Redfield sedang berlutut di hadapan batu nisan yang bertuliskan Jill Valentine (salah satu tokoh penting dalam game RE). Akibat isu tersebut, banyak penggemar yang dibuat kecewa, mengingat tokoh Jill merupakan salah satu tokoh utama terpenting dalam seri Resident Evil sebelumnya. Akibat dihilangkannya Jill dari RE 5 itulah banyak fans Jill yang meninggalkan game tersebut.
5. Far Cry 4
Dalam trailer Far Cry 4, terjadi pertarungan yang diklaim sebagai pertarungan akhir menjelang tamatnya game tersebut. Pertarungan itu terjadi di kuil Lakshana. Di tempat tersebut Ajay Ghale ingin menyebarkan abu ibunya hingga akhirnya terjadi perseteruan antara Ghale dan Pagan Min.
Pertarungan keduanya juga bisa dilihat di trailer lain, di mana mereka bertarung hingga ke luar kuil. Selanjutnya, tidak ada yang tahu siapa yang terbunuh. Hal itu mendapat banyak protes karena mereka dianggap terlalu menunjukkan spoiler akibat adegan tersebut.
Itulah 5 game yang hancur gara-gara spoiler yang dibuatnya sendiri. Begitu menyebalkan sebuah spoiler hingga akhirnya membuat para penggemar meninggalkan game tersebut, meskipun tak berpengaruh terlalu besar.
