Setiap kita berhasil menamatkan suatu game, kita pasti dijamu oleh sederetan nama yang berpartisipasi dalam pembuatan game tersebut di segmen credits.
Sama seperti di film, segmen credits ini pasti dipenuhi oleh berpuluh-puluh nama yang berbeda karena memang film dan video game itu merupakan produk yang sangat kompleks.
Tapi kalian pernah nggak, geng, masuk ke segmen credits hanya untuk melihat satu nama yang muncul berulang-ulang kali? Yup, cuma ada satu nama!
Well, dengan canggihnya software pembuat game jaman sekarang, semua orang juga bisa membuat game sendiri dengan niat yang komitmen yang cukup, geng.
Di platform Steam sendiri, banyak game yang dibuat menggunakan program RPG Maker tapi sayangnya banyak game tersebut yang kualitasnya patut dipertanyakan.
Tapi nggak sedikit juga yang banyak menuai pujian dan di sini Jaka akan membahas 7 game berkualitas yang dibuat oleh satu orang.
1. Braid (2008)
Game side-scrolling platformer buatan desainer game Jonathan Blow ini adalah game yang disebut sebagai memulai tren karya independen di dunia video game.
Di Braid kamu berperan sebagai Tim, seseorang yang memiliki kemampuan manipulasi waktu dalam petualangannya mencari seorang putri.
Saat pertama kali dirilis di 2008, game ini mendapat pujian karena konsep manipulasi waktu yang unik dan cerita yang penuh dengan metafora dan elemen ambigu.
Sampai sekarang pun, Blow nggak pernah mengungkapkan arti dari cerita Braid dan banyak banget teori yang berkembang mengenai inti dari cerita Braid.
2. RollerCoaster Tycoon (1999)
Memang agak sulit dipercaya kalau game simulasi yang sangat kompleks ini dibuat oleh satu orang tapi itulah kenyataanya, geng!
Di RollerCoaster Tycoon (RCT), kamu bertugas untuk mengelola sebuah taman bermain atau membuat taman bermain sendiri dengan modal terbatas.
Setelah sukses dengan game simulasi Transport Tycoon, desainer Chris Sawyer memutuskan untuk berubah haluan dan membuat game ini.
RCT akhirnya sukses besar dan Sawyer dikabarkan berhasil membuahkan keuntungan sebesar 30 juta dolar atau sekitar Rp420 miliar.
3. Tetris (1984)
Game berkualitas nggak harus heboh, geng, dan hal itu bisa dilihat dari Tetris, game puzzle simpel yang sampai sekarang masih populer.
Desainer game Alexey Pajitnov membuat game ini di waktu kosong ketika dia masih bekerja untuk Dorodnitsyn Computing Centre di Rusia.
Meskipun memiliki konsep yang sangat simpel dan tidak memiliki jalan cerita sama sekali, game ini masih disebut sebagai salah satu game terbaik sepanjang masa.
Uniknya, game ini juga merupakan game buatan Rusia pertama yang diekspor ke Amerika Serikat di waktu ketika kedua negara tersebut masih terlibat dalam perang dingin.
4. Papers, Please (2013)
Meskipun mengusung grafis yang terlihat jadul, game puzzle Papers, Please dari desainer Lucas Pope ini berhasil sukses besar saat pertama kali dirilis.
Di game ini kamu berperan sebagai petugas imigrasi di sebuah negara totalitarian Arstotzka yang harus mencegah imigran gelap yang berusaha menyusup di negara tersebut.
Masalahnya, ada beberapa imigran gelap yang memiliki masalah mereka sendiri dan kamu harus memutuskan untuk membantu mereka dengan resiko pengurangan gaji atau menolak mereka.
Sebagai orang berkebangsaan Amerika yang tinggal di Jepang, Pope memiliki banyak pengalaman dengan imigrasi yang menjadi inspirasi dari game ini.
5. Dust: An Elysian Tail (2012)
Hal pertama dari Dust: An Elysian Tail yang akan menarik perhatian kalian adalah desain visualnya yang sangat memanjakan mata.
Di game side-scrolling action RPG ini kamu akan berperan sebagai Dust dalam perjalanannya di Falana untuk mencari ingatannya yang hilang.
Desainer Dean Dodrill adalah sebuah ilustrator profesional yang tentunya menjadi alasan mengapa elemen visual menjadi titik jual utama di game ini.
Selain itu, Dodrill juga merupakan keturunan Korea dan dia memasukkan beberapa budaya Korea ke game ini seperti alfabet Hangul yang muncul di logo game ini.
6. Minecraft (2011)
Selain menjadi salah satu game tersukses di sejarah video game, Minecraft juga unik karena pada awalnya dibuat sepenuhnya oleh desainer game Markus 'Notch' Persson.
Game sandbox tiga dimensi ini tidak memiliki tujuan yang spesifik tapi memberikan kebebasan pada pemain untuk melakukan apapun yang mereka inginkan.
Minecraft memang sangat mengutamakan kreativitas dari pemain dan sudah banyak banget bangunan unik yang berhasil dibuat oleh pemain di dalam Minecraft.
Notch sendiri sudah tidak terlibat dengan Minecraft setelah menjual perusahaannya, Mojang, kepada Microsoft seharga 2.5 milyar dolar atau sekitar Rp35 triliun.
7. Stardew Valley (2016)
Game ringan yang mengusung genre sama dengan seri Harvest Moon ini berhasil mendapatkan sukses besar ketika pertama kali dirilis di tahun 2016.
Di Stardew Valley, kamu berperan sebagai petani yang mengelola lahan pertanian pemberian mendiang kakeknya di sebuah kota kecil bernama Pelican Town.
Seperti Harvest Moon, game ini bersifat open-ended di mana kamu tidak memiliki tujuan akhir spesifik dan bisa bebas bermain sampai kamu bosan.
Desainer Eric Barone awalnya membuat game ini untuk mendalami keahliannya di Ilmu Komputer tapi akhirnya proyek ini berkembang menjadi game yang akhirnya menuai sukses besar.
Akhir Kata
Nah, itulah daftar 7 game berkualitas yang dibuat oleh satu orang dari Jaka, geng! Karena dibuat sendiri, tentunya game di atas nggak memiliki skala dan nilai produksi seperti game AAA.
Tapi uang bukan penanda kualitas dan game di atas tetap berhasil karena memiliki gameplay yang unik dan elemen-elemen berkualitas lainnya.
Apakah kalian pernah memainkan game di atas? Bagaimana kualitas game di atas dibandingkan game AAA? Share di kolom komentar ya!
Baca juga artikel seputar Games atau artikel menarik lainnya dari Fikri Harish
