Jika meninjau kembali tahun 2016 ini, banyak tren smartphone yang tercipta selama 12 bulan terakhir. Termasuk perbaikan biasa seperti prosesor yang lebih cepat, lebih banyak RAM, dan layar yang lebih besar.
Ada pula tren yang muncul tahun ini yakni dual camera dan mulai hilangnya jack headphone 3.5 mm. Namun, ada satu tren smartphone tipis nggak penting dan harus segera ditinggalkan untuk beberapa alasan yang baik.
Tren Smartphone Tipis Nggak Penting, Ini Alasannya!
Tren tersebut adalah smartphone tipis. Ya, banyak pabrikan ponsel yang berlomba-lomba membuat smartphone flagship mereka setipis mungkin. Tapi, daripada ngejar bodi tipis, ada yang lebih penting dari itu.
Baterai yang Lebih Besar

Sumber foto: Foto: Economictimes.indiatimes.com
Untuk mengejar smartphone setipis mungkin, baterai sering menjadi korbannya. Padahal jika bodi smartphone lebih tebal beberapa milimeter saja, itu akan menyisakan ruang lebih untuk menempatkan kapasitas baterai yang lebih besar.
Setuju dong? Smartphone tipis tapi boros baterai, buat apa? Repot kan. Iya sih, sekarang sudah ada teknologi fast charging. Setidaknya nggak perlu menunggu waktu lama untuk nge-charge HP dan menggunakannya kembali.
AWAS! Smartphone Meledak

Sedikit menyinggung lagi nih tentang smartphone naas Samsung Galaxy Note 7 yang punya ketebalan hanya 7,9 mm. Bodinya yang tipis mungkin menyebabkan ruangnya terlalu kecil untuk menampung baterai sebesar 3.500 mAh.
Hal ini menyebabkan terlalu banyak tekanan pada baterai dan mungkin bisa menjadi penyebab kenapa beberapa baterai Galaxy Note 7 terbakar dan meledak.
Tentu saja, untuk merancang sebuah smartphone yang benar-benar tipis, faktor keselamatan juga harus diperhatikan.
Hilangnya Jack Headphone 3.5 mm

Demi smartphone yang lebih tipis, fitur penikmat musik jack audio 3.5 mm pun jadi korbannya. Lihat saja Apple iPhone 7 atau Lenovo Moto Z.
Alhasil kita harus repot-repot menggunakan kabel adaptor dan secara tak langsung dipaksa untuk membeli headset Bluetooth yang harganya relatif lebih mahal.
Kenyamanan Menggunakan Smartphone

Jujur saja, smartphone yang terlalu tipis tidak nyaman digenggam dan mungkin juga mudah tergelincir. Ketangguhannya pun berkurang, jatuh sedikit jadi rusak atau pecah. Ujung-ujungnya kita harus pakai case juga.
Daripada berkonsentrasi untuk membuat smartphone yang lebih tipis, mungkin lebih baik produsen mengembangkan sesuatu atau fitur baru yang lebih inovatif.
Kesimpulan

Sudah cukup tipis smartphone-smartphone saat ini. Menurut Jaka sih tren smartphone tipis nggak penting dan kayaknya harus dihentikan deh. Apalagi jika harus mengorbankan baterai dan hilangnya jack audio demi beberapa milimeter lebih tipis. Kalau pendapat kamu sendiri gimana? Share ya lewat kolom komentar!