Semakin universal penggunaan smartphone membuat para produsen meningkatkan kualitas pada beberapa sektor. Sektor kamera menjadi sangat penting bagi kamu yang hobi foto atau merekam video. Beberapa teknologi yang mendukung pun telah disematkan pada kamera smartphone.
Optical Image Stabilization (OIS) dan Electronic Image Stabilization (EIS) adalah teknologi yang umumnya dibenamkan pada smartphone dengan spesifikasi kelas atas. Apa saja perbedaan dari kedua teknologi image stabilization di atas? Manakah yang paling unggul? Yuk simak selanjutnya!
Apa Itu Optical Image Stabilization (OIS)?

Pada dasarnya Optical Image Stabilization (OIS) akan memvariasikan jalur optik sensor secara real time. Hal ini memungkinkan lensa bisa bergerak sejajar dengan bidang gambar untuk mengurangi efek blur pada gambar. Dengan cara kerja seperti itu, tidak akan terjadi perubahan atau degradasi pada gambar yang dihasilkan.
Selain itu, OIS juga memanfaatkan sensor pendeteksi getaran (gyro-sensor) pada smartphone yang akan mengirimkan sinyal untuk mengubah susunan lensa mengikuti objek gambar. Setiap perusahaan smartphone punya istilah yang berbeda untuk OIS, misalnya PureView oleh Nokia dan Ultrapixel oleh HTC.
Karena teknologi ini memerlukan spesifikasi kamera yang cukup tinggi, umumnya OIS ditemukan pada smartphone kelas menengah ke atas dan flagship. Sebut saja di antaranya Samsung Galaxy S7, iPhone 7, Lumia 1020, dan masih banyak lagi.

Apa Itu Electronic Image Stabilization (EIS)?

Electronic Image Stabilization (EIS) bekerja dengan prinsip yang berbeda. Pada EIS bukan lensa yang bekerja, melainkan program yang telah ditanamkan untuk memperbaiki sinyal digital yang telah ditangkap oleh bagian optik kamera.
EIS memanfaatkan Charge Coupled Device (CCD) yang ada pada tiap kamera, kemudian memecah gambar ke dalam beberapa potongan kecil. Berikutnya EIS akan mendeteksi apakah ada gerakan atau getaran untuk selanjutnya diperbaiki oleh sistem.
Pada EIS ada kemungkinan besar terjadinya degradasi gambar. Namun hal ini bisa diatasi dengan smartphone dengan kamera yang memiliki resolusi tinggi. Beberapa di antaranya yang telah memanfaatkan EIS adalah Asus Zenfone 3 Max dan Google Pixel.

Manakah yang Terbaik, OIS atau EIS?

Keunggulan utama dari teknologi OIS adalah tidak adanya degradasi gambar yang terjadi saat mengambil foto atau video. OIS juga memiliki keunggulan pada pengambilan low light. Namun OIS memerlukan hardware yang lebih besar sehingga menambah beban dan menguras daya baterai pada smartphone.
EIS menjadi sangat populer khususnya untuk smartphone dengan kamera di kelas menengah. EIS hadir dengan beban yag lebih ringan dan biaya lebih murah ketimbang OIS. Sayangnya EIS masih belum dapat unggul jika smartphone hanya beresolusi rendah atau berada pada kondisi low light.
Teknologi OIS dan EIS tentu memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Kamu yang penasaran akan hasil dari kedua teknologi ini, bisa menyimak video di bawah ini.
Nah, itulah teknologi OIS dan EIS pada kamera smartphone serta keunggulan dan kelemahannya. Untuk urusan kualitas OIS akan lebih unggul, namun EIS hadir dengan beban ringan dan biaya lebih murah. Manakah yang terbaik menurutmu? Share pendapat kamu di kolom kometar ya!