Persaingan smartphone Android terbaik di dunia tak hanya berada pada sebatas level brand, namun juga menyangkut persaingan antarbenua yang memiliki para produsen smartphone ternama. Seperti halnya benua Asia dan Eropa, keduanya sama-sama merajai pasar smartphone dunia dan bertarung menjadi penghasil smartphone terbaik.
Persaingan terjadi tak hanya dari segi kualitas, mereka juga bersaing dari kisaran harga dan after sales service kepada para pelanggan. Ini membuat para konsumen menjadi terbagi dan menimbang-nimbang saat akan membeli smartphone. Lantas, siapakah yang terbaik? Ini dia perbandingan antara smartphone Asia terbaik versus smartphone Eropa terbaik.
Smartphone Asia vs Eropa, Manakah yang Terbaik?
1. Kualitas

Dari segi kualitas, seperti kita ketahui smartphone asal Eropa memiliki kualitas yang sangat baik dari berbagai kasta. Namun, smartphone Asia terbaik juga memiliki kualitas yang tak kalah baik, jika melihat dari smartphone di jajaran flagship.
Namun, harus diketahui bahwa kebanyakan produsen Eropa mempercayakan produksinya pada pabrik-pabrik di Asia untuk merakit smartphone mereka untuk wilayah Asia, terutama di negara China. Meski begitu, produsen Eropa tetap menggunakan ahli quality control dari benua mereka. Hal ini mungkin jadi sesuatu yang baik bagi para produsen Asia. Pasalnya, mereka dapat mengetahui bagaimana proses pembuatan smartphone yang berkualitas. Bahkan nantinya bukan tidak mungkin Asia bisa lebih baik dari Eropa.
2. Inovasi

Inilah yang paling menjual dan disukai oleh banyak konsumen smartphone. Teknologi terbaru yang tersemat pada smartphone memang memiliki daya tarik yang cukup besar terhadap pasar. Seperti yang baru-baru ini, teknologi fingerprint, [fast charging],(https://jalantikus.com/gadgets/smartphone-andorid-fast-charging/) dual camera, 3D Touch, dan yang terbaru adalah iris scanner.
Tentunya mengenai hal ini, Asia dan Eropa memiliki inovasinya masing-masing. Tapi, produsen smartphone Asia terlihat lebih rajin dalam berinovasi dan membuat smartphone dengan teknologi terbaru. Eropa bahkan menjadi benua yang ketinggalan dengan teknologi terbaru dalam dunia smartphone.
3. Harga

Berbicara soal harga, tentunya Asia memang memiliki banyak smartphone dengan harga yang cukup terjangkau. Tapi meski memiliki harga murah, ponsel pintar tersebut memiliki spesifikasi yang mumpuni bahkan bisa lebih baik dibandingkan smartphone Eropa yang harganya cukup mahal.
Eropa juga beberapa kali mencoba menjual ponsel murah di pasaran namun belum dapat mengalahkan smartphone Asia. Hal ini karena ponsel Eropa tersebut memiliki spesifikasi yang tidak superior seperti smartphone Asia. Tak jarang pula ponsel murah asal Eropa yang memiliki harga murah justru tidak mampu bertahan lama dan cenderung cepat rusak.
4. After Sales Service
Karena mayoritas konsumen smartphone berasal dari Asia, tipikal after sales service yang disukai para konsumen kebanyakan dari produsen Asia. Bukan berarti Eropa tidak memiliki after sales service yang tidak baik, namun memang kurang sesuai bagi para konsumen bahkan konsumen dari benua atau negara lain yang mulai memiliki kriteria serupa.

Adapun after sales service yang dimaksud meliputi update firmware, service center, aksesori, dan lain sebagainya. Sudah menjadi rahasia umum jika kita membeli smartphone ilegal dari Asia, produsen masih sedia memberikan after sales service yang sama seperti membeli smartphone legal. Tentunya hal seperti ini tidak akan kita temukan dari produsen Eropa. Kecepatan penanganan terhadap masalah smartphone dan tak jarang banyak bonus-bonus yang diberikan oleh produsen Asia, menjadi faktor kunci bagi dalam mencetak banyak pelanggan setia.
Kesimpulan
Melihat dari beberapa aspek yang dibahas di atas, jika kita berpikir untuk jangka panjang, tentunya smartphone Asia lebih menjanjikan dibandingkan smartphone asal benua Biru. Apalagi sudah ada beberapa perusahaan smartphone raksasa asal Eropa yang akhirnya tumbang. Jadi, harus saya akui bahwa produsen Asia memang lebih baik secara keseluruhan mengingat fitur-fitur baru dan harga yang ditawarkan lebih menggiurkan. Tapi dengan catatan bahwa inovasi yang produsen Asia kembangkan tetap mengutamakan orisinalitas dan bukan mencoba mengikuti para produsen Eropa.