Heroik! Perawat Cantik Pemberani Ini Selamatkan 35 Bayi Saat Kebakaran di Rumah Sakit

Ditulis oleh Jaka - Rabu, 25 Mei 2022, 18:50
Perawat Kathrina Bianca Macababbad mengatakan dia dan rekan kerjanya di Rumah Sakit Umum Filipina tidak memikirkan bahaya, saat menyelamatkan bayi di lantai tiga, bahkan ketika api berkobar di lantai empat gedung rumah sakit.

Kathrina Bianca Macababbad, salah satu perawat yang menyelamatkan 35 bayi di unit perawatan intensif neonatal (NICU), saat kebakaran terjadi di Rumah Sakit Umum Filipina (PGH) pada Minggu, 16 Mei 2021 silam.

Dia tidak menyangka postingan singkatnya di Facebook tentang apa yang terjadi hari itu akan sangat dihargai oleh masyarakat Filipina.

Banyak dari mereka yang memuji kepahlawanannya karena menjamin keselamatan pasien dan semua orang di rumah sakit, menurut juru bicara PGH Dr. Jonas del Rosario.

Macababbad mengatakan kepada The Philippine STAR pada hari Rabu, 19 Me 2021i, bahwa dia berbagi pengalamannya di media sosial sebelum tidur "tanpa alasan atau agenda yang jelas dalam pikiran".

BEKERJA 4 TAHUN

Macababbad, 28, telah bekerja di PGH-NICU selama empat tahun. Dia menyelesaikan program keperawatan di Pamantasan ng Lungsod ng Maynila pada 2013 dan lulus ujian dewan pada tahun yang sama.

"Saya hanya ingin menceritakan apa yang terjadi karena itu benar-benar pengalaman yang aneh," katanya.

Ketika saya bangun, saya terkejut karena sudah mendapatkan banyak likes dan share! Saya tidak terlalu terkenal di media sosial. Sampai sekarang, saya masih tidak percaya [itu] terjadi, tambah perawat itu.

Hingga pukul 10:30 malam di hari Rabu kemarin, postingan Macababbad telah menerima 428.000 reaksi dan dibagikan 139.000 kali.

ADVERTISEMENT

Saya masih kewalahan (oleh) semua pesan dan perhatian yang saya terima karena saya hanya melakukan pekerjaan saya dan apa yang benar. Saya tidak melihat sesuatu yang istimewa tentang itu, tuturnya.

CITA-CITA JADI PERAWAT

Tapi bagaimana Macababbad menjadi perawat? Apakah itu sesuatu yang dia impikan sebagai seorang anak?

Menurut Macababbad, dia selalu terpesona dengan sains dan tubuh manusia. Karena itu, dia ingin menjadi seorang dokter ketika dia masih muda.

Saya sangat mengagumi kontribusi dan pengabdian mereka terhadap kemanusiaan. Saya tidak dapat melakukan ini karena kendala keuangan, ujar Macababbad kepada The STAR.

Menurutnya, dia perlu bekerja dan dapat membantu ayahnya yang merupakan pekerja Filipina perantauan di Dubai, sedangkan ibunya tinggal di rumah, sehingga dia harus menafkahi keluarga.

Meskipun dia tidak bisa menjadi seorang dokter, Macababbad masih memiliki kesempatan untuk bekerja dengan mereka saat dia mengejar keperawatan.

Perawat bekerja bahu membahu sepanjang waktu dengan dokter. Mereka hadir dalam jangkauan pasien dan langsung memberikan perawatan, ujarnya.

Macababbad mempelajari keperawatan untuk menemukan tujuan dan berkontribusi pada masyarakat. Kecintaannya pada profesi ini, tambahnya, semakin terpacu ketika dia sudah mempraktikkannya.

Akhirnya, saya menyadari bahwa saya diciptakan untuk ini. Inilah tujuan saya dalam hal indah yang disebut kehidupan ini, kata Macababbad.

MERASA SENANG

Macababbad, yang berasal dari Tondo, Manila, merasakan senang saat bersama pasiennya karena dia membantu mereka mendapatkan perawatan untuk meringankan rasa sakit dan penderitaan mereka.

Dia suka mendengarkan cerita pasien, tetapi pengalaman paling indah baginya adalah menyaksikan kelahiran seorang anak.

Menurutnya, hal itu menginspirasi dia untuk melihat manusia menjadi hidup, dan merawat bayi akhirnya menjadi hasrat dan tidak hanya bekerja untuknya.

Ketika tiba waktunya untuk menyelamatkan bayi-bayi di NICU dari kebakaran, Macababbad mengatakan beberapa bayi ditempatkan di dua saku besar rompi atau gaun yang dibuat untuk keperluan darurat.

Del Rosario menggambarkan evakuasi pasien dari rumah sakit sebagai contoh klasik dari semangat "bayanihan" Filipina atau persatuan komunal.

Dia menegaskan bahwa para dokter dan perawat akan benar-benar memperlakukan pasien mereka seperti anak mereka sendiri.

undefined
Kembali Keatas