Jared Isaacman, pengusaha teknologi berusia 41 tahun asal Amerika, baru saja mencatatkan sejarah sebagai astronot non-profesional pertama yang melakukan perjalanan luar angkasa. Pada Kamis (12/09), Isaacman memimpin misi Polaris Dawn dengan pesawat ruang angkasa SpaceX Crew Dragon, yang ia biayai sendiri.
Isaacman, yang memiliki kekayaan sekitar Rp29,2 triliun, membangun kerajaan bisnisnya melalui Shift4 Payments, perusahaan pemrosesan pembayaran yang ia dirikan saat berusia 16 tahun. Kini, perusahaannya menangani transaksi senilai Rp4 kuadriliun per tahun untuk sepertiga restoran dan hotel di Amerika, termasuk merek ternama seperti Hilton dan KFC.
Perjalanan Isaacman ke luar angkasa bukan hanya tentang pencapaian pribadi.
Saat melangkah keluar dari pesawat, ia berkomentar, "Dari sini, Bumi terlihat seperti dunia yang sempurna."
Misi Polaris Dawn bukanlah debut Isaacman di bidang penerbangan luar angkasa. Pada 2021, ia memimpin Inspiration4, misi orbital sipil pertama yang mengelilingi Bumi selama tiga hari. Diperkirakan, Isaacman mengeluarkan dana sekitar Rp3 triliun untuk empat kursi di pesawat SpaceX milik Elon Musk.
Perjalanan Isaacman menuju bintang dimulai jauh sebelum ia menjadi miliarder. Putus sekolah di usia 15 tahun, ia kemudian mengambil ujian kesetaraan SMA.
"Saya adalah murid yang buruk," akunya dalam sebuah dokumenter Netflix. Namun, hal ini tidak menghalanginya untuk meraih kesuksesan.
Selain Shift4 Payments, Isaacman juga mendirikan Draken International, perusahaan pertahanan yang melatih pilot Angkatan Udara dan memiliki armada pesawat militer swasta terbesar di dunia. Penjualan sebagian besar saham Draken pada 2019 mengantarkannya ke status miliarder.
Isaacman dikenal sebagai pribadi yang haus tantangan. Ia pernah mencetak rekor dunia dengan terbang mengelilingi bumi pada 2009.
"Saya yakin Anda hanya mendapatkan satu kesempatan dalam hidup," ujarnya, menekankan pentingnya menjalani hidup sepenuhnya.
Misi Polaris Dawn, yang membawa Isaacman dan tiga kru lainnya, baru saja kembali ke Bumi pada Minggu, 15 September 2024. Pencapaian ini membuka babak baru dalam eksplorasi luar angkasa, membuktikan bahwa batas antara astronot profesional dan warga sipil semakin tipis di era kemajuan teknologi ruang angkasa swasta.