12 Fenomena Alam di Dunia yang Bikin Kamu Ternganga, Serasa Ngintip Surga!

Ditulis oleh Jaka - Kamis, 14 Juli 2022, 16:45
Fenomena alam di berbagai negara ini bakal bikin kamu berdecak kagum, geng. Semuanya terjadi secara alami tanpa intervensi manusia!

Alam selalu punya cara untuk membuat manusia takjub dengan kecantikannya, bahkan lukisan paling indah dan efek komputer paling canggih sekalipun tak dapat menandinginya.

Seolah nggak cukup untuk bikin kita takjub, masih ada sejumlah fenomena mengagumkan yang mungkin belum pernah kamu lihat sebelumnya, geng.

Fenomena alam tersebut tersebar di berbagai tempat di dunia dan memiliki pemandangan tidak biasa yang bikin setiap orang ingin menyaksikannya secara langsung.

Karena pandemi nggak memungkinkan untuk bepergian jauh-jauh, mending ikut Jaka piknik virtual sambil menambah pengetahuan lewat artikel ini!

Udah siap menyegarkan mata bareng Jaka? Langsung aja, deh~

1. Aurora Borealis, Islandia

Fenomena alam yang juga disebut Northern Lights atau Cahaya Kutub ini terjadi saat partikel bermuatan listrik dari matahari bereaksi dengan atom di lapisan ionosfer.

Biasanya, Aurora Borealis paling jelas terlihat pada bulan Oktober dan akhir Februari.

Selain di Islandia, aurora juga dapat ditemukan di langit Alaska, Norwegia, Finlandia, dan Rusia. Cantik banget!

ADVERTISEMENT

2. Pantai yang bercahaya, Maladewa

Tempat indah bernama Mudhdhoo Island di Maladewa memiliki sebuah pantai dengan cahaya biru di malam hari.

Bukan sulap bukan sihir, hal tersebut terjadi karena adanya spesies plankton laut yang memancarkan bercahaya yang hanya terlihat di kegelapan malam.

Gak usah pake efek kamera apapun juga udah bagus banget, kayak di negeri dongeng!

3. Es berwarna turquoise, Rusia

Berbeda dengan es yang ditemukan di tempat lainnya, es di Danau Baikal, Rusia ini memiliki warna turquoise yang transparan. Kok bisa gitu, ya?

Rupanya, ini disebabkan oleh tekanan yang lambat dan tak seimbang di bagian utama es yang padat serta struktur dan suhu yang tidak sama.

Warna biru kehijauan ini akan muncul ketika danau tersebut membeku di musim dingin.

4. Lubang biru di tengah laut, Belize

Bukan dibuat oleh alien, Great Blue Hole di Belize adalah lubang runtuhan bawah air yang terbentuk sejak zaman es terakhir, 2,68 juta tahun lalu ketika kedalaman air laut jauh lebih rendah dari sekarang.

Lubang berbentuk melingkar tersebut berdiameter 318 meter dengan kedalaman 124 meter dan menjadi destinasi favorit para penyelam scuba.

Tempat ini dihuni oleh berbagai jenis flora dan fauna bahari termasuk berbagai jenis hiu dan terumbu karang, geng.

5. Batu 'berlayar', Amerika Serikat

Batu ajaib yang ditemukan di destinasi wisata berbahaya Death Valley ini punya banyak julukan, mulai sailing stones, sliding rocks, hingga rolling stones.

Intinya sama, karena batu ini bisa bergerak sendiri dan meninggalkan jejak panjang di atas pasir!

Menurut ilmu geologi, pergerakan bebatuan terjadi ketika lapisan es yang membungkus batu selama musim dingin meleleh pada musim panas.

Nah, panel es tipis tersebut digerakkan oleh angin yang kemudian mendorong batu dengan kecepatan sekitar 5 meter per menit.

6. Bongkahan batu Moeraki, Selandia Baru

Di sepanjang Pantai Koekohe di wilayah Otago, pengunjung dapat menyaksikan berbagai kelompok batu besar berbentuk bulat.

Ukuran batu-batu yang terisolasi di pantai akibat erosi itu berkisar antara 0,5 meter hingga 2,2 meter.

Wah, jadi tempat yang instagrammable banget!

7. Dataran garam terbesar, Bolivia

Dataran luas bernama Salar de Uyuni ini adalah dataran garam terbesar di dunia dengan luas lebih dari 10.000 kilometer persegi, terletak dekat puncak Gunung Andes, Bolivia.

Salar terbentuk sebagai hasil transformasi antara danau prasejarah dan ditutupi oleh beberapa meter kerak garam yang merata dengan ketinggian rata-rata satu meter.

Setiap setelah hujan turun, lapisan tipis air tenang yang mati ini berubah menjadi cermin terbesar di dunia dengan lebar 129 kilometer.

Di mana lagi ada tempat yang bisa memantulkan refleksi langit se-sempurna ini, geng?!

8. Danau Hillier, Australia

Danau Hillier adalah sebuah danau air asin di lepas pantai selatan Australia Barat yang terkenal karena airnya berwarna merah jambu.

Mirip dengan penyebab fenomena pantai bercahaya di Maladewa, warna pink yang dimiliki Danau Hillier juga disebabkan oleh makhluk kecil yang tinggal didalamnya.

Mikroorganisme tersebut termasuk alga merah dan bakteri halofilik merah yang menghasilkan pewarna merah. Jadi kayak kolam susu stroberi, ya!

9. Awan lentikular, Indonesia

Pada bulan November 2020, sejumlah gunung di Pulau Jawa tiba-tiba memiliki 'topi' berwarna putih mirip UFO di atasnya!

Seolah lagi janjian, diketahui Gunung Sumbing, Gunung Merbabu, Gunung Merapi, dan sejumlah gunung lainnya mengalami hal yang sama. Apa penyebabnya?

Bukan piring terbang, benda itu adalah awan lentikular yang terbentuk di sekitar bukit dan gunung sebagai efek dari pergerakan udara di sekitar gunung.

Aliran udara yang stabil dan lembab tersebut akhirnya menimbulkan sebuah pusaran yang bisa bertahan berhari-hari. Untung bukan UFO sungguhan!

10. Sungai lima warna, Kolombia

Sungai paling jernih yang kita ketahui paling-paling 'hanya' menyajikan air bening yang memamerkan bebatuan di bawahnya, bukan?

Namun, sungai Cano Cristales di Kolombia punya kombinasi 5 warna yang dipantulkan oleh ganggang warna-warni, air biru, pasir kuning, dan bebatuan hitam yang menjadikannya berwarna bak pelangi.

Jangan takut geng, di sungai ini pengunjung diperbolehkan untuk berenang dengan santuy, apalagi hampir nggak ada hewan yang hidup di dalamnya. Seger!

11. Gua Marmer, Chili

Destinasi wisata di Chili ini merupakan harta karun tersembunyi yang nggak banyak diketahui orang, loh.

Cuevas de Marmol dibentuk oleh lebih dari 6.000 tahun gelombang yang menghanyutkan kalsium karbonat hingga menghasilkan cerminan dari air danau yang biru.

Waktu terbaik untuk mengunjungi gua ini adalah antara bulan September dan Februari setelah es mencair dan menjadi air dengan warna yang cantik. Catat, geng!

12. Bentang alam Danxia, China

Pasti awalnya kamu mengira bahwa foto di atas adalah hasil editan Photoshop, padahal sama sekali bukan!

Wilayah yang sering disebut Pegunungan Pelangi ini memiliki formasi batuan berwarna-warni membentuk pola garis abstrak yang terjadi karena adanya perubahan lapisan sedimen selama ribuan tahun.

Warna berbeda yang ditimbulkan adalah akibat kandungan garam besi yang berbeda pada lumpur dan batu. Kayak bukan beneran, geng!

Akhir Kata

Wawww, asik banget kan geng, tur virtual kita kali ini?

Fenomena-fenomena alam tersebut murni tercipta karena berbagai peristiwa sains tanpa campur tangan manusia sama sekali - apalagi alien.

Untuk sekarang, silakan catat nama-namanya tempatnya dulu, siapa tahu bisa mengunjunginya untuk menyaksikan fenomena alam maha dahsyat tersebut!

Baca juga artikel seputar Sains atau artikel menarik lainnya dari Ayu Kusumaning Dewi.

undefined
Kembali Keatas