Meraih kesuksesan di usia muda bukanlah hal yang mudah bagi kebanyakan orang, tapi bukan berarti hal tersebut tak mungkin.
Berbekal pengetahuan, pengalaman, dan sifat pantang menyerah, beberapa pemuda Indonesia mampu menjadi seorang Chief Executive Officer (CEO) dan memiliki kemampuan menentukan masa depan perusahaan di tangannya.
Tanggungjawab yang diemban pun tak main-main, tetapi pertumbuhan pesat dari perusahaan yang mereka pimpin menunjukkan kualitas diri pemuda-pemudi kebanggaan nusantara - yang bahkan telah diakui dunia.
Siapa sajakah nama-nama yang telah menginspirasi jutaan pemuda Indonesia itu? Ini dia daftarnya!
1. Achmad Zaky
Kisah inspiratif lainnya datang dari Achmad Zaky, pendiri dan mantan CEO Bukalapak, alumni Institut Teknologi Bandung.
Sebelum sukses dengan Bukalapak, Zaky pernah menjajal bisnis kuliner mie ayam yang berujung bangkrut. Tak patah semangat, ia mengembangkan Bukalapak pada tahun 2010.
Berkat kerja kerasnya, ia berhasil mengumpulkan 10.000 pedagang untuk berjualan online di Bukalapak pada tahun 2011.
Sekarang Bukalapak sudah berstatus sebagai salah satu startup unicorn di Indonesia bersama dengan 5 perusahaan rintisan lainnya.
2. Diajeng Lestari
Diajeng Lestari adalah CEO dari HijUp, platform e-commerce yang berfokus pada busana dan aksesoris muslim.
HijUp berdiri pada tahun 2011 dan merupakan e-commerce fesyen muslim pertama di dunia yang dalam perkembangannya sempat dibantu oleh tim IT Bukalapak.
Hal ini karena Diajeng merupakan istri dari Achmad Zaky sehingga keduanya dapat berkolaborasi. Marriage goals beneran ini mah!
3. M. Alfatih Timur
Berbekal pengalaman yang didapatkannya semasa ia masih menjadi mahasiswa, M. Alfatih Timur mendirikan sebuah platform donasi online atau crowdfunding yang kini dikenal luas di Indonesia, Kitabisa.com.
Saat itu, lelaki yang akrab disapa Timmy ini masih berusia 21 tahun bahkan sempat melalui masa-masa sulit di mana Kitabisa.com tidak berkembang.
Sekarang rasanya hampir tak ada lagi orang yang tidak pernah mendengar nama Kitabisa.com.
Atas prestasinya itu, Timmy pernah masuk ke dalam daftar 30 Under 30 Asia yang dirilis Forbes pada tahun 2016..
4. Anugrah Pakerti
CEO Avoskin, Anugrah Pakerti membuktikan bahwa sukses tak selalu berasal dari bidang yang kita pelajari di bangku sekolah atau kuliah.
Nyatanya, lulusan Teknik Informatika UII tersebut malah berjaya menjadi pengembang skincare melalui kegigihan dan kreativitasnya.
Sebelum sukses, Anugrah telah merasakan pahitnya merugi jutaan rupiah dan lelahnya bekerja sebagai sales properti.
Kerja kerasnya tersebut membawa Avoskin menjadi sebuah brand lokal kebanggaan masyarakat Indonesia dan menghadiahinya status 30 Under 30 versi majalah Forbes Indonesia 2020.
5. Fransiska P.W. Hadiwidjana
Fransiska P.W. Hadiwidjana adalah salah satu CEO muda asal Indonesia memang langganan masuk daftar 30 Under 30 majalah Forbes. Wanita hebat ini memiliki perusahaan yang bergerak di bidang teknologi ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Fransiska adalah CEO dan pendiri Prelo, platform yang memfasilitasi barang bekas berkualitas di Indonesia.
Selain berhasil masuk daftar 30 Under 30, ia juga terpilih untuk mengikuti program bernama Singularity University Graduate Studies pada 2012 di Amerika yang diikuti oleh 3.000 peserta di seluruh dunia.
6. Ferry Unardi
Seluruh wanderlust di Indonesia tentu akrab dengan aplikasi Traveloka yang menyediakan kemudahan reservasi berbagai moda transportasi dan akomodasi.
Ferry Unardi adalah salah satu pendiri Traveloka yang juga menjabat menjadi CEO sejak tahun 2012 lalu.
Ia merintis Traveloka bersama Derianto Kusuma dan Albert Zhang dengan maksud menjadikannya sebagai mesin pencari untuk membandingkan harga tiket pesawat dengan situs lainnya.
Namun, Traveloka justru tumbuh pesat melampaui target tersebut hingga mampu menjadi start up unicorn Indonesia pada tahun 2020.
7. Belva Devara
Anak sekolah saat ini tak perlu bingung-bingung lagi untuk belajar di rumah, karena sudah ada Ruangguru dengan koleksi video tutorial interaktifnya.
Tentu kamu juga sudah tak asing dengan sosok Adamas Belva Syah Devara, pendiri Ruangguru yang juga merupakan alumni Nanyang Technological University (NTU) Singapura, Harvard University, dan Stanford University.
Kesuksesannya juga mengantarakan Belva menjadi salah satu Staf Khusus Presiden, amanah yang diembannya selama satu tahun lamanya.
Akhir-akhir ini nama Belva kembali berada di bawah lampu sorot media lantaran unggahannya yang memuat potret kamar tidurnya, jauh dari kesan mewah dan penuh kenangan.
Kamar yang menjadi saksi bisu jerih payah Belva sejak dulu itu begitu sederhana tanpa adanya TV maupun komputer dan ukuran yang tak bisa dibilang lapang.
Belva telah menghabiskan malam-malamnya selama 30 tahun di kamar kecil minimalis itu sebelum akhirnya akan pindah ke rumah baru.
Akhir Kata
Itu dia geng, CEO muda asal Indonesia yang kesuksesannya benar-benar patut diacungi jempol, bahkan dijadikan inspirasi bagi kita semua.
Untuk mencapai kesuksesan seperti sekarang, mereka juga tak mendapatkannya secara instan - melainkan melalui jatuh bangun, kerugian, dan kegagalan.
Kalau waktumu bukan hari ini, percayalah bahwa hari esok bisa menjadi milikmu, geng! Semangat selalu, ya!
Baca juga artikel seputar Out of Tech atau artikel menarik lainnya dari Ayu Kusumaning Dewi.
Simak juga beberapa artikel menarik lainnya dari Jalan Tikus berikut ini:
10 Fakta Ini Bakal Mengubah Pandanganmu Tentang Afrika, Udah Modern!
Marko Djuliarso, Insinyur Asal Indonesia yang Turut Garap Roket NASA Untuk ke Bulan
Ternyata 5 Benda ini Ditemukan Karena Alasan Aneh! | Roller Coaster untuk Menjauhi Dosa?
Dilema Megaproyek Food Estate, Antara Ketahanan Pangan dan Kerusakan Lingkungan