Pada tahun 2004, seorang bule Australia keturunan Vietnam bernama Fitrah Pham (22) dan keluarganya memutuskan untuk pindah ke rumah baru di Lakemba, Australia. Namun, mereka tidak menyadari bahwa keputusan tersebut akan mengubah hidup mereka selamanya.
Rumah baru mereka ternyata berada tepat di seberang sebuah masjid raya yang megah. Awalnya hanya sebuah kebetulan, tetapi hal itu menjadi awal dari perjalanan spiritual Fitrah Pham menuju Islam.
Setelah tinggal beberapa waktu di Lakemba, Fitrah sering mendengar azan dan melihat orang-orang berbondong-bondong sholat di masjid setiap hari. Meskipun merasa terganggu dengan suara azan yang kadang mengganggu ketenangan keluarganya, Fitrah mulai tertarik dengan agama Islam.
Tertarik semakin bertambah ketika Fitrah bertemu dengan seorang wanita Muslim yang mengenakan hijab di sekolahnya. Wanita tersebut menjelaskan arti dan fungsi dari pemakaian hijab kepada Fitrah. Meskipun perbincangan mereka berhenti, Fitrah tetap melanjutkan mempelajari agama Islam.
Salah satu momen penting dalam perjalanan Fitrah adalah ketika ia membaca kisah tentang malaikat maut dalam Alquran. Hal tersebut membuatnya semakin penasaran tentang Islam.
Ia mulai membaca Alquran dan menemukan betapa ajaibnya kitab tersebut, dengan berbagai pengetahuan ilmiah yang baru ditemukan belakangan ini padahal Alquran telah ada sejak lebih dari seribu tahun yang lalu.
Fitrah pun mantap untuk masuk Islam. Ia mencari temannya yang bernama Fraz, seorang Muslim, untuk mengetahui cara masuk Islam. Namun, Fraz tidak langsung menerima keputusan Fitrah dan meminta bukti tentang keberadaan Tuhan.
Fitrah dengan tegas menjawab bahwa banyak keajaiban dan kebenaran yang terdapat dalam Alquran. Namun, Fraz tetap memberikan sebuah buku kepada Fitrah untuk membuktikan keberadaan Sang Pencipta.
Melalui buku tersebut, Fitrah semakin memahami kebesaran Allah dan ciptaan-Nya. Akhirnya, Fitrah resmi menjadi mualaf pada Agustus 2009 di Mualaf Center.
Kisah perjalanan Fitrah Pham menuju Islam merupakan cerita inspiratif yang menggambarkan bagaimana Allah bisa memberikan hidayah kepada siapa pun, tanpa pandang bulu ras atau latar belakang budaya. Wallahu a'lam.