Google sedang menghadapi penyelidikan dari lembaga anti-monopoli. Kali ini, giliran Fair Trade Commission (FTC) di Korea Selatan. Mereka sedang menyelidiki, apakah raksasa pencarian ini menghambat pengembangan Samsung dalam membuat sistem operasi mobile sendiri.
Kembali pada tahun 2011, dimana Google dan Samsung menandatangani kesepakatan yang disebut Mobile Application Distribution Agreement (MADA). Intinya adalah smartphone Android yang dibuat oleh perusahaan asal Korea Selatan itu harus menggunakan Google sebagai mesin pencari default.
Diduga Monopoli, Google Diselidiki di Korea Selatan!
Sumber foto: Foto: Recode.net
Selain itu, perangkat juga harus memiliki beberapa aplikasi besutan Google secara bawaan, sebut saja YouTube dan Gmail. Kedua perusahaan memang telah mencapai kesepakatan di komisi anti-fragmentation agreement (AFA), yang menentukan bahwa Samsung tidak diperbolehkan untuk mengembangkan sistem operasi mobile sendiri berbasis Android.
Dilansir dari Android Authority, kini FTC kembali ingin menyelidiki perjanjian antara Google dan Samsung (AFA). Menurut FTC, perjanjian tersebut mungkin telah menghalangi Samsung untuk mengembangkan OS mobile sendiri.
Jika Google terbukti bersalah, perusahaan kemungkinan besar harus membayar denda dengan jumlah besar. Ini bukan yang pertama, tahun lalu Google harus membayar denda US$6.750.000 di Rusia.
Bukan hanya itu, Google juga memiliki beberapa masalah di Benua Eropa. Karena dituduh menyalahgunakan posisi dominannya di pasar, dengan menekan pabrikan ponsel dan operator seluler menggunakan produk-produk Google.
Baca juga artikel seputar Google atau tulisan dari Lukman Azis lainnya.
Sumber foto: Banner: Searchengineland.com