Elon Musk Janji Bagi-bagi Uang Rp15,5 Miliar Setiap Hari, Asal Penuhi Syarat Ini

Ditulis oleh Ayu Kusumaning Dewi - Monday, 21 October 2024, 17:53
Gokil! Mas Elon udah janji mau giveaway Rp15,5 miliar setiap hari, geng. Caranya gampang kok, cuma harus memenuhi syarat aja.

Elon Musk, miliarder teknologi dan orang terkaya di dunia versi Forbes, melancarkan strategi kontroversial untuk mendukung Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat November mendatang. Musk menjanjikan hadiah US$1 juta (sekitar Rp 15,5 miliar) setiap hari kepada warga AS yang menandatangani petisi online-nya hingga hari pemilihan.

Program bagi-bagi uang ini dimulai di acara kampanye Trump di Harrisburg, Pennsylvania, dengan John Dreher sebagai penerima pertama.

"Ngomong-ngomong, John tak tahu soal ini. Jadi, sama-sama," ujar Musk saat menyerahkan cek tersebut. Keesokan harinya, seorang wanita di Pittsburgh juga menerima cek senilai US$1 juta.

Petisi yang disebarkan Musk mengajak masyarakat untuk mendukung Amandemen Pertama dan Kedua konstitusi AS, yang menjamin kebebasan berpendapat dan hak kepemilikan senjata.

Syarat untuk mendapatkan hadiah ini adalah menjadi pemilih terdaftar di tujuh negara bagian swing states yaitu Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, North Carolina, Pennsylvania, dan Wisconsin.

Aksi Musk ini lantas menuai kontroversi. Gubernur Demokrat Pennsylvania, Josh Shapiro, meminta pihak berwenang menyelidiki program Musk karena dianggap "sangat mengkhawatirkan".

Menurut hukum federal AS, memberikan imbalan untuk mendorong seseorang memberikan suara atau mendaftar sebagai pemilih adalah tindak pidana yang dapat dijatuhi hukuman penjara.

Musk juga mendirikan America PAC, organisasi politik yang telah menerima sumbangan US$75 juta darinya. Organisasi ini aktif mendorong pendaftaran pemilih di negara-negara bagian yang diprediksi akan menjadi medan pertarungan sengit antara Trump dan Kamala Harris.

ADVERTISEMENT

Dalam kampanyenya, Musk kerap mengeluarkan pernyataan provokatif. Ia menyebut pemilu November mendatang sebagai "pemilu terakhir" jika Harris menang, dan mengaitkan upaya pembunuhan terhadap Trump sebagai bukti bahwa Trump mampu mengubah status quo, berbeda dengan Harris yang disebutnya sebagai "boneka".

Trump sendiri telah menyatakan akan menunjuk Musk sebagai ketua komisi efisiensi pemerintahan jika terpilih kembali sebagai presiden AS.

Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News

Kembali Keatas