Baru-baru saja publik digegerkan dengan kemunculan ikan yang berbentuk seperti alat kelamin pria. Yap! Ikan ini pernah diketahui muncul secara masif di sebuah pantai di Tiongkok dan Amerika Serikat beberapa tahun lalu.
Karena bentuknya yang mirip penis, banyak orang berspekulasi perihal ikan ini. Ada yang bahkan mengira bahwa ikan ini adalah "alien" yang muncul di film-film bertemakan alien. Waduh, apakah seperti itu?
Nah, daripada penasaran, kita simak aja deretan fakta menarik yang ada di balik "ikan penis" ini. Dijamin, rasa kepomu bakal terbayarkan!
Seperti yang sudah Jaka jelaskan di atas, ikan ini dinamakan "penis" karena bentuknya mirip dengan alat kelamin pria. Namun di samping itu, ikan ini punya sederet fakta menarik. Berikut daftarnya!
1. Ternyata Spesies Cacing
Meskipun banyak yang menyebutnya sebagai ikan, namun ternyata para peneliti mengkategorikan spesies ini sebagai cacing, geng!
Memiliki nama ilmiah urechis unicinctus, cacing ini bertahan hidup dengan memakan plankton-plankton yang ada di dalam lautan.
Kerennya, cacing ini memiliki sistem metabolisme tubuh yang unik, sehingga mereka mampu hidup di 2 alam sekaligus, yakni darat dan air.
2. Berumur Panjang
Urechis unicinctus ternyata memiliki umur yang cukup panjang jika dibandingkan dengan spesies lainnya, loh!
Para peneliti menyebut bahwa cacing ini mampu hidup hingga 25 tahun. Hal ini disebabkan cacing tersebut memiliki daya tahan yang jauh lebih baik dibandingkan spesies cacing laut lainnya.
Hal ini juga dipengaruhi dengan cara mereka berburu untuk bertahan hidup. Mereka bakal menggali atau membuat lubang berbentuk huruf "U" untuk menjebak plankton maupun bakteri laut.
3. Berbentuk Alat Kelamin Pria
Nah, yang membedakan dengan spesies cacing laut lain, urechis unicinctus memiliki bentuk yang sangat unik, yakni menyerupai alat kelamin pria.
Sejujurnya, ada beberapa spesies laut lainnya yang juga menyerupai penis. Namun, urechis unicinctus lah yang memiliki bentuk paling mirip.
Mungkin bisa jadi inspirasi buat para pembuat film untuk menggarap karya sineas yang berhubungan dengan parasit ataupun makhluk asing, geng.
4. Kemunculannya Bisa Berarti Pertanda Bencana
Cacing ini memiliki persebaran habitat yang cukup luas, dengan cakupan paling banyak ada di Asia, dan beberapa di Australia serta Amerika.
Namun, ketika spesies ini terdampar secara masif di pantai bisa menandakan bencana buruk yang akan terjadi di sana.
Seperti contoh terdamparnya spesies cacing laut tersebut di pantai Jepang beberapa saat lalu menandakan bakal terjadi badai besar. Wah, sama persis seperti yang ditayangkan di film-film bencana alam!
5. Bisa Dikonsumsi, loh!
Meskipun bentuknya terlihat menjijikkan, namun ternyata cacing laut tersebut bisa diolah dan dikonsumsi selayaknya seafood, loh!
Di daerah Asia Timur, khususnya Korea, Jepang, Thailand, Tiongkok, dan Vietnam, ikan ini dimasak dan diberi rempah-rempah pilihan untuk mengurangi kadar amisnya.
Namun ada juga yang diolah tanpa dimasak, seperti contohnya di Korsel. Kamu bisa menemukan menu cacing laut ini dengan nama Gaebul. Rasanya, mantap abis!
Indonesia adalah negara maritim karena wilayah perairan yang sangat luas. Tak heran kalau ada banyak jenis ikan yang hidup di dalamnya.
Meski demikian, sebagian besar orang Indonesia mungkin tidak tahu kalau negara ini masih menyimpan sejumlah spesies ikan purba yang sudah ada sejak jutaan tahun lalu.
Keberadaan mereka tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Kini, pemerintah memberikan mereka perhatian khusus agar hewan-hewan purba tersebut bisa dilestarikan dan tidak punah. Penasaran spesies ikan purba aja saja yang hidup di Indonesia?
Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
1. Ikan Arwana
Menurut studi fosil, ikan Arwana (Scleropagus sp) sudah hidup di bumi sejak 220 juta tahun yang lalu. Hingga saat ini, ikan yang populer ini belum punah dan masih ditemui di Indonesia.
Pada dasarnya, Arwana adalah ikan karnivor yang memakan ikan-ikan kecil. Biasanya, ikan ini ditemukan di perairan Amazon, beberapa bagian Afrika, Asia, dan Australia.
Di Indonesia, ikan Arwana super red adalah ikan asli hulu Sungai Kapuas dan Sentarum di Kalimantan Barat. Perairan di wilayah hutan gambut daerah tersebut menjadikannya lingkungan yang cocok bagi ikan Arwana.
2. Ikan Arapaima
Bentuk tubuh ikan Arapaima (Arapaima gigas) sangat mirip dengan ikan Arwana. Namun, karena ukuran tubuhnya, ikan ini dianggap sebagai ikan air tawar terbesar di dunia.
Ikan Arapaima bisa tumbuh hingga 4,5 meter walaupun yang paling sering ditemukan biasanya rata-rata berukuran 2 meter. Tak hanya berukuran besar, tapi ikan Arapaima adalah perenang yang kuat.
Dengan tubuh yang ramping dan efisien, sirip pada punggung dan daerah anal, hingga bentuk ekornya, ikan ini mampu melompar keluar dari air dan memangsa hewan kecil seperti burung, belalang, katak, dan lain-lain.
Hal yang paling menarik dari Arapaima ini adalah ikan yang mampu menghirup oksigen agar bertahan hidup. Meskipun ikan ini terlihat mematikan, tapi sebenarnya tidak berbahaya bagi manusia.
Malah, ikan ini terlalu sering diburu untuk dagingnya, sehingga terancam punah. Diduga, keberadaan ikan Arapaima di Indonesia disebabkan oleh turis asing yang melepasnya di sungai Indonesia.
3. Ikan Coelacanth
Sejak 380 juta tahun yang lalu, ikan Coelacanth (Latimeria menadoensis) sudah berenang di berbagai perairan bumi. Contohnya seperti di Afrika Selatan dan di Indonesia bagian Timur.
Pada dasarnya, ikan purba ini berasal dari cabang evolusi tertua yang masih hidup dari ikan berahang. Uniknya, awalnya ikan ini sempat dikira punah sejak 65 juta tahun yang lalu. Namun, ternyata ikan ini ditemukan masih hidup!
Biasanya, ikan ini hidup pada kedalaman yang lebih dari 180 meter dengan suhu yang mencapai maksimal 18 derajat Celcius. Di perairan sekitar Manado dan Minahasa Utara, ikan ini hidup secara bebas dengan julukan Ikan Raja Laut .
Gak nyangka ya, geng, ternyata beberapa ikan itu ada dan mudah di temukan sekitar kita!
Akhir Kata
Itulah tadi deretan fakta menarik seputar spesies urechis unicinctus atau yang secara populer disebut "ikan penis" serta ikan-ikan purba yang masih hidup di Indonesia. Gimana menurutmu, geng?
Jangan lupa tuliskan pendapat kamu pada kolom komentar di bawah. Sampai jumpa di artikel Jaka yang selanjutnya!
Baca juga artikel seputar Sains atau artikel menarik lainnya dari Diptya.