Banyak film yang diadaptasi dari novel best-seller. Sebut saja Harry Potter, Lord of the Rings, The Hunger Games, hingga Sherlock Holmes.
Film-film tersebut banyak ditonton dan berhasil mendapatkan pemasukan yang lumayan memuaskan. Tapi enggak semua bernasib sama, loh!
Buktinya adalah film-film terburuk yang diangkat dari novel di bawah ini, bener-benar enggak Jaka rekomendasikan untuk ditonton!
Novel memang kerap menjadi inspirasi dari sebuah film. Apalagi, jika novel tersebut laku keras di pasaran.
Sayangnya, tidak semua eksekusi tersebut berjalan dengan baik dan banyak menimbulkan kekecewaan bagi penontonnya.
Dilansir dari berbagai sumber, inilah daftar filmnya!
1. Percy Jackson & The Olympians: The Lightning Thief (2013)
Serial novel Percy Jackson memiliki banyak sekali penggemar garis keras. Maka dari itu, tidak ada yang membenci versi adaptasinya dibandingkan mereka.
Banyak hal yang membuat fans membenci film ini. Pertama, kepribadian para tokoh utamanya yang berbeda. Kedua, alur ceritanya juga benar-benar diubah.
Karakteristik fisik para tokohnya pun banyak yang tidak sesuai. Contohnya adalah rambut Annabeth yang seharusnya pirang dan keriting.
Sang penulis novel Rick Riordan pun menganggap adaptasi film ini sangat payah. Film ini pun hanya berhasil mendapatkan rating 49%.
2. The Golden Compass (2007)
Film berjudul The Golden Compass ini diangkat dari sebuah novel berjudul Northern Lights karya Phillip Pullman. Novel tersebut merupakan buku pertama dari trilogi His Dark Materials.
Ceritanya berfokus kepada seorang gadis muda bernama Lyra yang memiliki daemon, perwujudan hewan dari jiwanya.
Ia melakukan perjalanan mendebarkan dari Oxford ke Kutub Utara demi menyelamatkan temannya yang diculik, Roger.
Sayangnya, penggemar dan kritikus film kompak menuduh film tersebut gagal menciptakan suasana dunia yang kaya, epik, dan magis seperti yang berhasil dilakukan oleh novelnya.
Film ini juga dianggap gagal menyampaikan suasana hati, pesan, dan kisah dari buku. Film ini mendapatkan skor 42% saja.
3. Eat, Pray, Love (2010)
Meskipun termasuk film yang menyelipkan bahasa Indonesia di dalamnya, hal tersebut tidak membuat film Eat, Pray, Love mendapatkan sambutan yang positif. Di situs Rotten Tomatoes, film ini hanya mendapatkan skor 36%.
Padahal, bukunya sendiri yang ditulis oleh Elizabeth Gilbert berhasil menjadi fenomena tersendiri berkat kisahnya yang membahas tentang self-care, spiritualitas, cinta, dan petualangan.
Ceritanya sendiri adalah seputar perjalanan seorang wanita berusia tiga puluhan yang melakukan perjalanan ke berbagai negara, seperti Italia, India, hingga Indonesia.
Film ini dianggap gagal menyampaikan pesan-pesan yang tertuang secara indah di bukunya.
4. Gulliver's Travels (2010)
Diangkat dari sebuah novel klasik karya Jonathan Swift, kisah Gulliver's Travels sangat terkenal dan beberapa kali dibuat adaptasinya menjadi film.
Kisahnya sendiri berpusat pada karakter Jonathan Swift yang mendapati dirinya terdampar di sebuah pulau aneh yang penduduknya kecil-kecil.
Ketika cerita ini diangkat ke dalam film layar lebar dengan Jack Black sebagai tokoh utama, banyak yang merasa kecewa.
Filmnya dianggap membosankan dengan efek 3D yang payah. Hal ini memengaruhi nilainya di Rotten Tomatoes, yakni 20%.
5. Eragon (2006)
Banyak novel-novel bertemakan fantasi yang diangkat menjadi sebuah film dan meraih kesuksesan, kamu tentu sepakat kalau trilogi Lords of the Rings adalah salah satu yang terbaik sepanjang masa.
Tapi bukan berarti semua novel fantasi berhasil diangkat menjadi sebuah film. Contoh kegagalan yang nyata adalah film Eragon yang rilis pada tahun 2006.
Dibuat berdasarkan novel pertama karya Christopher Paolini, kita akan melihat seorang remaja menemukan sebuah telur naga yang membawanya mengalami petualangan magis dan berbahaya.
Sayang, film ini dianggap tiruan dari Lord of the Rings versi murahan. Sama sekai tidak dirasakan adanya orisinalitas dari film ini. Rating di Rotten Tomatoes? Hanya 16%!
Padahal, novel Eragon sendiri masih memiliki sekuel yang nampaknya tidak akan pernah diangkat ke dalam layar lebar.
6. The Dark Tower (2017)
Stephen King dianggap sebagai salah satu novelis thriller terbaik sepanjang masa. Maka wajar jika banyak buku-bukunya yang diangkat menjadi sebuah film.
Akan tetapi, tidak semua adaptasi tersebut berhasil. Salah satu contoh kegagalan terbesar adalah film thriller The Dark Tower.
Dengan skor hanya 16%, film ini dianggap membosankan dan gagal menyajikan apa yang tertuang di dalam novel.
Penonton pemula akan mengalami kesulitan untuk memahami film ini. Padahal, novelnya sendiri penuh dengan plot yang menarik.
7. The Cat In the Hat (2003)
Sebagai buku anak-anak karya Dr. Seuss, tentu kita berharap adaptasi film The Cat in the Hat akan terlihat lucu dan menyenangkan untuk ditonton.
Kenyataannya, tokoh utama sang kucingnya justru terlihat sangat creepy dan membuat kita bergidik! Ini mungkin menjadi salah satu faktor mengapa skornya hanya 9%!
Diceritakan, ada seekor kucing lucu yang berusaha mengambil alih rumah dua anak kecil bersama antek-anteknya. Hal ini menyebakan kekacauan yang luar biasa.
Film ini dianggap terlalu liar dan campur aduk. Karakter The Cat yang diperankan oleh Mike Myers terlihat meresahkan dan perilakunya vulgar.
Akhir Kata
Adaptasi novel menjadi sebuah film memang membawa tantangan tersendiri. Sutradara dan segenap stafnya harus bisa memuaskan fantasi para pembaca bukunya.
Jika dianggap melenceng ataupun digarap dengan buruk, film tersebut akan di-bully mati-matian dan biasanya akan mengganggu pendapatan mereka.
Ada film buruk lain yang belum Jaka sebutkan? Tulis di kolom komentar, ya!
Baca juga artikel seputar Film atau artikel menarik lainnya dari Fanandi Ratriansyah.