Review Film Lady Bird: Cerita Seorang Remaja yang Mulai Beranjak Dewasa

Ditulis oleh Anggi Oktaviani - Friday, 23 February 2018, 19:15
Lady Bird adalah salah satu film jagoan di Piala Oscar tahun ini dan mengandalkan kekuatan utama cerita serta akting pemainnya. Baca dulu review ini sebelum kamu tonton di bioskop!

Salah satu ajang di dunia perfilman yang biasanya ditunggu tiap tahunnya adalah Academy Awards, atau yang bisa dikenal dengan Piala Oscar. Tahun 2018 ini, ada banyak film yang masuk nominasi dan salah yang akan segera diputar di Indonesia, Lady Bird.

Film ini diperankan oleh Saoirse Ronan sebagai Lady Bird, yang sebelumnya lebih dikenal sebagai pemeran utama di film The Host (2013) atau The Lovely Bones (2009). Lady Bird memiliki seorang Ibu, Marion McPherson yang diperankan Laurie Metcalf yang dikenal dari film Scream 2 (1997).

Setting film berada di tahun 2002, di Sacramento, salah satu kota di California. Sepanjang film, kita dibawa melihat kehidupan sehari-hari Lady Bird dengan lingkungannya, baik dengan keluarganya dan teman-temannya.

BACA JUGA
  • Review 12 Strong: Fakta Heroik di Balik Kekalahan Terbesar Al Qaeda!

Tahun Terakhir di SMA

Film diawali dengan Lady Bird dan ibunya sedang menyetir, baru saja akan pulang dari luar kota. Terlihat bahwa Lady Bird berasal dari keluarga dengan hidup pas-pasan, mencari tempat kuliah yang mampu dibiayai oleh kedua orangtuanya. Kakaknya lulusan dari salah satu universitas terbaik, tetapi karena pasar kerja yang susah di tahun 2002, akhirnya terpaksa bekerja menjaga supermarket. Dari sinilah ibunya merasa bahwa Lady Bird tidak perlu sekolah bagus-bagus.

Konflik terjadi ketika Lady Bird mulai merasakan jatuh cinta pada salah satu temannya di klub teater, sambil sembunyi-sembunyi mendaftar beasiswa dan universitas di luar Sacramento tetapi, bapaknya baru saja dipecat karena ekonomi yang kurang baik pada waktu itu.

Cerita Hubungan Ibu dan Anak Remaja

Sama seperti cerita anak remaja yang sedang puber pada umumnya, yang disorot di film ini adalah betapa kompleksnya hubungan antara seorang remaja wanita dengan lingkungannya. Baik di keluarga, sekolah, teman-teman, pria yang ditaksir serta masa depan yang belum pasti.

Kekuatan film ini terletak pada kesederhanaan ceritanya, di mana Lady Bird seringkali bertingkah eksentrik pada lingkungannya. Saoirse Ronan dan Laurie Metcalf memerankan sepasang anak dan ibu dengan chemistry yang kuat. Jangan berharap efek yang canggih di film ini, karena film ini memang mengandalkan kekuatan cerita dan akting para pemerannya.

Dan, memang pantas kalau kedua pemeran di film ini mendapatkan nominasi Piala Oscar di kategori Aktris Terbaik untuk Saoirse Ronan dan Aktris Pendukung Terbaik untuk Laurie Metcalf. Nominasi lain yang mereka dapatkan termasuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik dan Screenplay Terbaik untuk Greta Gerwig.

ADVERTISEMENT

Akhir Kata

Itulah review Jaka untuk salah satu film jagoan Oscar berdurasi 1 jam 34 menit ini. Kalau kalian sedang mencari film yang sederhana tetapi mengibur, penuh dengan humor cerdas, silakan cek film yang satu ini di bioskop di Indonesia. Jaka sertakan trailer di bawah ini supaya kalian bisa lihat betapa kerennya film yang satu ini!

Baca juga artikel seputar Film atau artikel menarik lainnya dari Ikbal Sutan Nasution.

ARTIKEL TERKAIT

Review Downsizing: Polemik BESAR Kaum Manusia KECIL

Review Blade Runner 2049: Menguak Masa Lalu di Masa Depan

Review All The Money In The World: Kebalikan Lirik Lagu Keluarga Cemara

Kembali Keatas