The Girl on the Train adalah sebuah film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama, bercerita tentang Rachel Watson, wanita yang setiap harinya senang sekali naik kereta setiap harinya di rute yang sama, gerbong yang sama, bahkan tempat duduk yang sama. Setiap harinya dia melihat ke beberapa rumah di dekat jalur kereta khususnya sebuah rumah dekat jalur pemberhentian kereta yang dihuni oleh suami istri.
Pada awalnya, Rachel menamai pasangan suami istri itu Jess dan Jason hingga akhirnya terjadi sebuah tragedi dimana sang istri yang dia lihat setiap harinya tiba-tiba hilang. Belakangan dia baru mengetahui bahwa Jess memiliki nama Megan. Dan dirinya langsung ikut ambil bagian dalam investigasi hilangnya Megan dengan menghubungi Scott, sang suami yang dia beri nama Jason pada awalnya.
Proses Mengumpulkan Ingatan yang Hilang
Rachel memiliki masalah dengan ingatannya dimana sejak dirinya berpisah dengan suaminya, dia cenderung minum minuman keras dan membuat cerita versi dia sendiri didalam otaknya membuat dirinya menjadi sangat tidak stabil karena kesepian. Megan merupakan seorang pekerja seni yang memiliki suami posesif membuat dirinya sampai harus ke psikiater. Rachel juga dianggap tidak normal oleh orang-orang sekitarnya karena terus mabuk-mabukan dan membuat sebuah cerita baru yang malah mempersulit dirinya.
Mulai dari tengah hingga akhir film, alur cerita mulai semakin menegangkan. Satu per satu ingatan Rachel mulai muncul seperti kepingan puzzle yang membuat setiap ceritanya ternyata benar. Bahkan cerita tentang suaminya Rachel yang terlihat baik-baik ternyata merupakan seorang yang brutal dan suka main perempuan. Cerita The Girl on the Train ini cukup menarik dengan banyaknya alur cerita yang tidak terduga karena kerap menampilkan scene dari tanggal berbeda serta sudut pandang yang berbeda.