REVIEW FANTASTIC FOUR THE MOVIE 2015

Ditulis oleh Anggi Oktaviani - Friday, 14 August 2015, 16:42
FANTASTIC FOUR bercerita tentang bagaimana keempat tokoh tersebut mendapatkan kekutan spesial mereka dan konsekwensi apa yang harus mereka terima

Film FANTASTIC FOUR pertama yang rilis di tahun 2005 disebut-sebut merupakan sebuah film superhero yang kurang serius dan bahkan cenderung cartoonish. Ketika sekuelnya rilis di tahun 2007, sudut pandang orang terhadap FANTASTIC FOUR masih belum berubah. Kini, satu dekade kemudian, Josh Trank (CHRONICLE) berusaha merubah paradigma tersebut dengan me-reboot franchise FANTASTIC FOUR dengan beragam elemen baru, termasuk usia para pemain utamanya dan keputusan mengganti tokoh Johnny Storm yang di komik maupun film-film sebelumnya berkulit putih kini diperankan oleh Michael B. Jordan. Seperti apa filmnya?

[BACA JUGA: VIDEO: Keren Abis, Human Torch Dari Film Fantastic 4 Akhirnya Menjadi Nyata! ]

FANTASTIC FOUR: THE ORIGIN

Berbeda dari film-film sebelumnya, FANTASTIC FOUR kali ini memfokuskan diri pada sejarah dan asal-muasal dari bagaimana para tokoh FANTASTIC FOUR ini mendapatkan kekuatan spesial mereka. Semua berasal dari seorang anak jenius bernama Reed Richards (Owen Judge) yang terobsesi membuat mesin teleportasi di garasi butut berbekal spare parts rongsokan dari sana-sini yang diselotip lakban agar tak hancur amburadul ketika akhirnya dinyalakan.

Proyek ilmiah yang menjadi obsesi dirinya tersebut terus dikembangkan hingga akhirnya dipamerkan dalam sebuah pekan raya ilmiah di sekolah menengah keatasnya. Meski gagal menyabet gelar juara, proyek tersebut mencuri perhatian Dr Franklin Storm (Reg E. Cathey) dan putrinya Sue Storm (Kate Mara). Reed (Miles Teller) yang saat itu mulai menginjak remaja lalu diberi beasiswa oleh Dr. Storm dan diundang untuk mewujudkan proyek teleportasi tersebut dengan skala yang lebih besar.

Sukses membuat mesin teleportasi yang mampu mengirimkan mahluk biologis ke dimensi lain dan membawanya kembali membuat penemuan Dr. Storm tersebut terancam diambil alih oleh pemerintah. Sebelum hal itu terjadi, Reed dan rekan-rekan lainnya yang mengerjakan proyek ini memutuskan untuk mencoba sendiri mesin tersebut dan menteleport diri mereka ke dimensi lain. Disanalah mereka terekspos elemen asing yang membuat Reed, Sue, Johnny dan Ben Grimm (Jamie Bell) akhirnya memiliki kekuatan spesial.

CONSEQUENCES VS HEROISM

FANTASTIC FOUR 2015 bukanlah film superhero standar yang mengedepankan action maupun adegan-adegan mendebarkan, namun lebih kepada intrikasi yang terjadi dibalik semua gegap-gempita tersebut. Bagaimana keempat remaja tersebut bisa mendapatkan kekuatan spesial, konsekwensi apa yang harus mereka tanggung karenanya. Dan apa yang mereka masing-masing rasakan atas anugerah kekuatan tersebut. Amarah, penerimaan, penyangkalan, semua emosi tersebut tergambarkan dengan jelas di film ini.

Ya, memang filmnya tampak kurang sempurna, ceritanya tidak kohesif dan bagian awal dan akhir seolah dibuat oleh dua orang yang berbeda. Belum lagi kontroversi yang menyelimuti peluncuran film ini, semakin membuat filmnya tenggelam dibalik perseteruan publik tersebut. Saya pribadi melihat FANTASTIC FOUR sebagai film coming of age drama yang membuka tirai emosi dibalik semua hingar-bingar superheroism dan semua kehebohan yang bisa didapat dari sebuah super power. And I accept is as it is.

Marvel Comics 3.6.4.36408
Apps Video & Audio Marvel Comics
DOWNLOAD

ARTIKEL MENARIK LAINNYA

Kembali Keatas