Saat saya menulis artikel ini, waktu sudah menunjukkan pukul 23:30 WIB. Seringkali kali saya bertanya, "Sampai kapan rutinitas bergadang ini akan berlangsung?" Saya tidak memungkiri, aktivitas menulis memang lebih enak dilakukan saat malam hari. Entah kenapa, lebih nyaman menulis di malam hari dari pada siang hari. Meskipun harus diakui, raut wajah saya seringkali terlihat kacau usai bergadang.
Padahal, dari artikel yang saya baca di Time belum lama ini, katanya tidur adalah salah satu aktivitas penting untuk otak manusia. Studi terbaru menunjukkan bahwa saat kita terlelap, otak melakukan tugasnya untuk membersihkan puing-puing memori dari pekerjaan kita seharian.
Sering Begadang Bisa Bikin Gila, Otak Hancur dan Kena Penyakit Jiwa?
Tidur, membantu otak kita mengatur ulang dan mengembalikan kebugaran jaringan saraf sehingga mereka siap beroperasi dengan kapasitas penuh ketika kita bangun di pagi hari.
Dari sebuah penelitian kecil yang dipublikasikan dalam jurnal radiologi, tim peneliti dari Tiongkok dan Eropa melaporkan analisis yang lebih rinci. Tentang bagaimana susah tidur dapat mempengaruhi komponen tertentu dalam saraf otak yang mengatur daya kognitif, emosi, dan proses sensorik. Para peneliti ini membandingkan hasil penilitian otak dari 23 orang dengan insomnia dan 30 orang yang terbiasa tidur normal.
Penelitian secara khusus memperhatikan material putih pada sel-sel saraf otak yang disebut Myelin. Fungsi utama Myelin? Yaitu mengirim sinyal dari satu sel kepada sel lainnya dalam otak. Kesimpulannya, jika Myelin tidak bekerja secara maksimal maka sinkronasi antar sel dalam otak akan kacau.
Penelitian yang dipimpin oleh Shumei Li ini menemukan bahwa orang dengan insomnia (juga mereka yang sulit tidur di malam hari dan terbiasa mengantuk di siang hari), memiliki gangguan konektivitas antar sel saraf otak. Hal ini lantaran Myelin pada orang yang suka begadang mengalami penipisan. Mengakibatkan kurangnya interaksi antar sel dalam otak manusia.
Bahkan, lima dari enam saraf utama dalam otak benar-benar tidak berfungsi bila seseorang sudah menderita insomnia yang parah. Saraf-saraf utama yang tidak berfungsi ini berada di bagian kanan otak, di mana emosi dan kemampuan imajinasi berada. Makanya jangan heran, mereka yang tingkat insomnianya sudah kronis akan lebih mudah terkena penyakit kejiwaaan.